webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 260

"How about making love here?" bisik Erland sontak Briel pun membuka matanya dan pandangannya bertemu dengan pandangan Erland.

"Em... Apa kamu mengerjaiku dengan mengatakan aku bau keringat?" tanya Briel yang seketika curiga.

Erland tersenyum membuat Briel mendengus kesal.

"Dasar menyebalkan! Bagaimana bisa kamu mengerjaiku!" geram Briel tetapi sesaat kemudian Erland membungkam mulut Briel dengan mulutnya. Erland melumat kasar bibir Briel membuat Briel repleks menepuk bahu Erland.

Namun, tepukan di bahunya tidak menyurutkan kegiatan Erland. Dia terus mencecap manisnya bibir istrinya itu yang kerap kali mengeluarkan kata-kata pedas. Benar-benar sensasi yang menyenangkan.

"Emh..." Briel memeluk Erland ketika tangan Erland mengusap area intimnya. Erland mengentikan ciumannya ketika tangannya merasakan sesuatu yang licin di tengah basahnya area tersebut karena guyuran air sebelumnya.

"Kamu mengingikannya 'kan?" ucap Erland tepat ketika dia mendaratkan bibirnya di lekuk leher Briel.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com