webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 257

"Apa masalahmu sebenarnya, ha?" ucap Briel pelan tetapi penuh penekanan tepat setelah keduanya keluar dari ruangan tersebut.

"Tak ada, aku hanya mencemaskanmu," ucap Erland tampak acuh.

Melihat raut wajah Briel, sepertinya Erland sudah berlebihan hingga membuat Briel tampak kesal.

"Aku baik-baik saja, tak perlu juga kamu bersikap berlebihan seperti itu! Aku yakin Dokter itu tersinggung mendengar ucapanmu," ucap Briel.

"Aku peduli padamu, pada yang lainnya aku tak peduli," ucap Erland seraya menatap Briel dalam.

Briel menghela napas.

"Sudahlah, aku malas berdebat denganmu!" ucap Briel acuh.

Erland menggenggam tangan Briel.

"Ayok, kita ke bagian pendaftaran dulu, untuk memeriksa darahmu," ucap Erland seraya menarik Briel menuju tempat pendaftaran. Namun, Briel mengempaskan tangan Erland.

"Aku baik-baik saja. Aku tak perlu hal konyol seperti itu," ucap Briel dan meninggalkan Erland menuju farmasi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com