Waktu berlalu, Erland dan Briel sampai di sebuah Rumah Sakit yang berada tak jauh dari hotel. Rumah Sakit tersebut cukup besar dan ramai tentunya. Melihat hal itu, Erland pun melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Melihat antrian di bagian pemeriksaan kandungan dan tampak ramai seperti itu membuatnya berpikir mungkin akan memakan waktu yang lama.
"Kita daftar dulu 'kan? Atau bagaimana?" tanya Briel bingung. Jujur saja, Briel tak pernah datang ke Rumah Sakit sendirian, dia pun tak pernah mengurus prosedur apapun ketika akan melakukan pemeriksaan apapun. Selama ini, banyak orang di sekelilingnya yang membantu mempermudah apapun yang akan dia lakukan. Dia tak terbiasa melakukan apapun sendiri.
"Aku tak tahu," ucap Erland.
"Apa maksudmu tak tahu?" tanya Briel seraya menatap Erland di tengah dahinya yang berkerut.
"Ya, aku memang tak tahu. Mana pernah aku mengantar wanita hamil sebelumnya?" ucap Erland.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com