webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 189

Keesokan harinya.

Briel mengerjapkan matanya saat aroma parfum maskulin menembus indera penciumannya. Dia melihat Erland tengah memakai jam tangan tepat di depan cermin rias di dalam kamar.

Sesuai yang sudah dikatakannya semalam pada Briel, hari ini dia akan pergi ke Bandung. Ada sesuatu yang menganggu pikirannya tepatnya setelah kebakaran di ruangannya terjadi di malam itu, Erland yakin sang papa tahu sesuatu tentang apa yang dia pikirkan saat ini. Erland merasa perlu menuntaskan masalah ini dengan mencari tahu akar permasalahannya. Mungkin, setelah bertemu dengan sang papa dia dapat menyelesaikan rasa penasarannya.

"Selamat pagi," sapa Erland ketika menyadari Briel terbangun.

Briel pun mendudukan tubuhnya.

"Jam berapa sekarang?" tanya Briel.

"Masih jam 6, aku terbangun lebih awal. Jika kamu mau, kamu mandilah dulu, aku akan siapkan sarapan, setelah itu aku akan mengantarmu ke tempat melukismu," ucap Erland.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com