webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 164

Briel bergegas mendekati pintu, tetapi langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan Frans.

"Terkadang, saat kamu dewasa ada beberapa hal yang siap tak siap harus kamu hadapi, Briel. Om sudah mengatakan semua yang seharusnya dikatakan, Om tak ingin apapun. Hanya saja, saat kamu benar-benar mengambil alih perusahaan, kamu jangan melupakan Om!" ucap Frans.

Briel tak mengatakan apapun lagi, dia pun bergegas meninggalkan ruangan Frans.

Di tengah langkahnya, jantung Briel tak hentinya berdegup cepat, seluruh tubuhnya gemetar mengingat semua ucapan Frans. Hatinya gelisah, dia tak bisa diam saja membiarkan kesalahan yang mungkin diucapkan oleh Frans. Separuh hatinya menolak untuk mempercayai ucapan Frans tentang pengkhianatan Bram bersama Clara.

Briel bergegas menuju mobilnya. Dia mengambil ponselnya dan tepat sekali dengan itu ada panggilan masuk dari Erland. Briel menolak panggilan Erland dan menekan panggilan menuju kontak sang kakek, papi mendiang Anita.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com