webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 151

"Oh? Jadi, pria macam apa dia?" tanya Bram penasaran.

"Hem... Dia pria..." Briel terdiam saat tersadar sesuatu. Dia menoleh dan melihat Lely tengah membawakan minuman ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Bram bingung.

"Tak ada," ucap Briel canggung.

'Ada apa denganku? Kenapa aku ingin menceritakan tentang pria itu di depan papi?' batin Briel bingung.

"Minumannya, Tuan," ucap Lely.

Bram melihat minuman yang baru saja diletakan di atas meja.

"Terima kasih, tapi Saya tak minum dingin," ucap Bram.

"Eh? Lalu, apakah Anda ingin kopi?" tanya Lely. Lely pikir, karena sebelumnya Briel ingin menyiapkan jus, Lely pun melanjutkan membuat jus tersebut. Siapa yang tahu ternyata papi dari majikannya itu tak minum minuman dingin.

"Kalau begitu, Kakak saja yang minum," ucap Briel dan meminum jus tersebut.

"Hem... Ya sudah, Papi akan pulang sekarang," ucap Bram seraya bangun dari duduknya.

"Baiklah," ucap Briel dan mengantar Bram menuju mobilnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com