webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 132

Briel mendorong tubuh Erland. Dia memalingkan wajahnya berharap Erland tak menyadari bahwa dirinya hampir saja menangis.

"Hidungmu merah, matamu merah. Aku baru sadar, di sini dingin sekali ternyata. Kamu sungguh memiliki fisik yang kuat," ucap Erland seraya menangkup wajah Briel.

"Ya, memang dingin. Tapi, ini lebih baik. Setidaknya, aku tidak sekesal tadi," ucap Briel.

Erland menenggelemkan tubuhnya.

"Hei!" Briel terkejut ketika Erland mengangkat tubuhnya dan mendudukannya di tepi kolam.

"Sudahi saja berenangnya. Aku sudah lapar," ucap Erland.

Briel mengangguk. Dia pun mengambil handuknya dan memberikan handuk lainnya pada Erland tepat setelah Erland keluar dari kolam.

"Di mana kamarku?" tanya Briel.

"Kamar kita," ucap Erland seraya menuntun Briel menghampiri penjaga vila yang tengah menyiapkan makan malam di meja makan.

"Maaf, di mana kamar kami?" tanya Erland.