webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 126

Erland menggeram karena perbuatan Briel. Sekuat tenaga dia menarik tubuh Briel agar Briel berdiri.

"Hei... Hei!" pekik Briel ketika Erland menggendong Briel dan membawanya menuju kamar mandi.

Brak!

Erland menendang pintu kamar mandi. Dia menurunkan Briel di bawah shower dan mendorong tubuh Briel.

Plak!

Erland memukulkan telapak tangannya ke lantai dinding kamar mandi tepat di belakang Briel.

"Dia sudah bekerja keras semalaman, dan kamu beraninya menyakitinya!" geram Erland.

"Ayolah, kenapa kamu pendendam sekali? Bukankah kamu mengatakan kita harus berbagi segala hal? Ya sudah, aku hanya berbagi rasa sakitku sedikit," ucap Briel kemudian menggembungkan pipinya.

"Benar, aku memang pendendam. Aku akan membalas setiap perbuatan yang tidak menyenangkan yang aku alami!" ucap Erland penuh penekanan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com