webnovel

Guild Nonius

Saat ini Aurice, Artas, dan Rex sedang dipandu oleh Alpree menuju ruangan dimana anggota lain berada.

Di perjalanan Rex bertanya kepada Artas.

" Oi Artas, kau bilang bahwa tadi kau yang mengusir para penyerang kota ini, kan ? "

Tanya Rex kepada Artas, itu karena dia cukup penasaran, apa kelas dari Artas, apa dia seorang ranker, atau semacamnya.

" Um, aku tidak mengerti kenapa aku yang dijadikan tersangka seperti ini, dasar tidak tahu terima kasih. " Ucap Artas dengan geraman kepada Aurice yang terlihat seperti tidak peduli.

" Jadi berapa Levelmu ? " Tanya Rex mengabaikan respon dari Aurice.

" Aku baru level 48, cih ini semua karena sistem sialan itu, mereka mereset akunku seenaknya, Aggh kenapa hidupku sial sekali. " Keluh Artas sambil memancungkan bibirnya.

Namun, Respon dari Rex adalah kaget, ia seperti mendengar hal yang sangat luar biasa dalam hidupnya.

' Apa dia bilang tadi ? Reset level ? jangan jangan dia mendapat hal yang sama denganku, lebih baik kutanyakan langsung. '

" Kau bilang tadi levelmu tereset ? Apakah itu benar. "

Tanya Rex dengan wajah penasaran.

" Ahh~, Aku tidak ingin mengingat kejadian mengerikan itu lagi, tapi itu benar, itu memang terjadi, akunku tereset saat aku sudah menginjak level 120, Aggh kerja kerasku dihapus dalam sekejap. "

Artas merinding saat membayangkan kembali hal yang menimpa dirinya.

" Apa kau menemukan benda tertentu sebelum akunmu tereset, seperti sebuah buku. ? "

Rex penasaran apa bukan dia saja yang mendapatkan buku itu.

Namun, Artas malah membuat wajah bodoh dan memiringkan kepalanya sambil berjalan.

" Buku ? Apa yang kau bicarakan, aku menemukan telur, bukan sebuah buku. "

Jawab Artas, hal itu cukup membuat Rex berpikir.

' Hmm, jadi apakah pecahan dunia ini bukan hanya bentuk buku, jadi ada bermacam macam, tunggu dulu, bagaimana jika itu bukan pecahan dunia. '

Rex lalu kembali bertanya kepada Artas.

" Apa telurmu itu termasuk salah satu dari 9 Pecahan Dunia ? "

Mendengar pertanyaan aneh dari Rex lagi, Artas kembali membuat wajah bodoh, dia lalu kembali memiringkan kepalanya.

" 9 Pecahan dunia ? Benda apa itu ? Apa itu semacan pecahan vas atau semacamnya ? Jangan mengajukan pertanyaan pertanyaan aneh kepadaku. "

Ucap Artas kepada Rex.

' Hmm, jadi bukan Pecahan Dunia ya, kalau begitu aku akan bertanya tentang kelasnya.'

" Jadi, Apa kelasmu ? "

Pertanyaan Rex membuat Artas sedikit ragu, namun ia tetap membuka mulutnya.

" Kelasku adalah Beas- "

Sebelum Artas berhasil melanjutkan perkataannya, suara Aurice memotongnya sehingga obrolan mereka berdua berhenti.

" Kita sudah sampai. "

Ucap Aurice, yang membuat Artas juga berhenti berbicara dan memperhatikan pintu didepannya.

Rex juga berhenti berbicara dan memandang pintu, namun pikirannya masih belum tenang.

' Hmm, Beas- itu yang mau dia katakan kan ? Sepertinya aku harus berbicara dengannya nanti, tapi sekarang fokus pada Orang-orang ini terlebih dahulu. ' Pikir Rex.

Lalu saat mereka berempat berdiri didepan pintu, Alpree maju dan membuka pintu dengan postur luar biasa.

Setelah itu, Mereka bertiga, Aurice, Rex, dan Artas, masuk ruangan, sedangkan itu, Alpree menutup pintu dan keluar dari ruangan.

Saat Rex memasuki Ruangan, ia dapat melihat ruangan yang cukup besar, namun tidak terlalu luas karena meja yang ditaruh ditengah ruangan, ini malah seperti ruang rapat, dan Hampir seluruh kursi yang berjumlah sekitar 8 Kursi terisi, hanya satu yang kosong,

Ada 8 Orang selain mereka bertiga diruangan itu, dari hal itu Rex dapat menyimpulkan bahwa ini adalah Guild yang Aurice ikuti.l, dan jumlahnya hanyalah 9 Orang.

" Hmm, Aurice bagaimana Laporanmu, dan juga, Siapa kedua pria ini ? "

Tanya orang yang duduk ditengah sendirian saat semua orang duduk dimasing masing sisi.

Sebelum menjawab pertanyaan orang itu, Aurice berjalan ke kursi yang kosong dan duduk diatasnya.

" Tidak ada penampakan penyerang terbaru, dan mereka berdua ini adalah kedua orang yang sebelumnya aku curigai sebagai pelaku karena sedikit kesalahpahaman, namun, sekarang semuanya sudah beres. "

Jawab Aurice atas pertanyaan lelaki itu.

" Hmm, begitukah, kalau begitu kita harus minta maaf kepada kalian berdua ya, Maafkan aku dan anggota Guildku karena sedikit kesalahpahaman menangkapmu. "

Ucap lelaki itu yang terlihat sebagai pemimpin.

Merasakan perubahan suasana dan sikap uang tiba-tiba, Artas dengan gugup menjawab.

" Tidak, tidak, tidak apa-apa, lagipula itu adalah kesalah pahaman. "

Ucap Artas dengan gugup.

' Sepertinya kepercayaan diri orang ini sangat kurang sekali, hanya dengan seperti itu dia menjadi gugup dan kacah seperti itu. '

Pikir Rex, lalu ia melihat sang ketua menatapnya.

" Apa ? "

Tanya Rex dengan nada yang sedikif tidak sopan kepada Lelaki itu, namun ia tidan tersinggung.

" Bagaimana denganmu ? Apa kau memaafkan hal ini juga ? "

Tanya Lelaki itu, memastikan pertanyaannya yang tadi.

" Terserah. "

Rex terlalu malas untuk menanggapi, saat ini pikurannya hanya memikirkan tentang kelas dan level Artas, mungkin saja sia dapat menemukan petunjuk sebuah Quest khusus atau apalah mereka menyebutnya.

" Begitu ya, Terima kasih, kalau begitu, bagaimana kalau kita semua memperkenalkan diri. "

Setelah itu, lelaki itu berdiri dan menghadap Rex dan Artas.

Jika kalian bertanya tanya, mengapa pemain haruz repot-repot memperkenalkan diri, padahal kita dapat melihat Id diatas kepalanya, tidak itu salah, Para pemain Idnya hanya bisa dilihat setelah oleh seorang pemain, jika pemain itu pernah mendengar sekaligus tahu wajah dari Pemain yang ingin diketahui Idnya.

Karena itu, perkenalan sangat penting, Sistem yang menjaga sedikit Privasi pemain itu bernama, Codename System.

" Perkenalkan, aku adalah ketua dari Guild Nonius ini, Namaku Slark. "

Ucap Lelaki itu, ia menyebutnya Slark, dan Rex akhirnya memastikan itu, lalu muncul Id diatas kepala Slark yang sekarang sudah bisa dilihat Rex.

Slark adalah Pria tampan, dengan wajah asia dan tinggi ideal, ia adalah tipe pria ideal dimanapun tempatnya. Dilihat dari Equipmentnya, yaitu pedang dipingang dan armor ringan yang kelihatan megah, Slark memiliki kelas Saber.

Setelah itu orang disebelah kiri Slark berdiri juga, ia memperkenalkan dirinya dengan senyum.

" Ciao, namaku adalah Ethan, Salam kenal. "

Lalu Muncul Id diatas kepala Pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Ethan itu.

Ethan adalah seorang pemuda Kaukasoid dengan rambut pirang dan gaya sediit nyentrik, ia memiliki mata hijau yang cukup unik. Dilihat dari Equipmentnya, Ethan adalah seorang Lancer, karena dia membawa tombak.

Setelah Ethan duduk, wanita disampingnya lalu berdiri dan memperkenalkan diri dengan wajah datar.

" Halo, namaku adalah Rinne, salam kenal. "

Rinne adalah seorang wanita, tidak, seorang yang kelihatan seperti anak smp, dengan tinggi hanya sekitar 158, ia memiliki rambut Putih kebiruan yang dipotong Bob, dan memiliki wajah cantik dengan Ekspresi datar dan pupil Biru. Dilihat dari Equipmentnya, Rex dapat menyimpulkan bahwa ia adalah seorang Assasin, dengan pakaian serba hitam dan masker yang tidam dipakai dilehernya.

Setelah Rinne duduk, pria disampingnya berdiri walaupun dengan wajah kesal.

" Che, Aku adalah Dreim, jangan sok akrab denganku. "

Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Dreim, ia adalah pria dengan rambut yang Lancip dan diangkat kebelakang atas sperti menentang gravitasi, rambut hitamnya, dan dipasangkan dengan mata merahnya, ia kelihatan berbahaya, dan Karena dia hanya memakai sarung tangan ditangannya sebagai senjata, Rex dapat menyimpulkan bahwa kelas orang ini adalah Fighter.

Setelah itu, Aurice beridiri

" Kalian berdua sudah tahu aku, aku tidak perlu memperkenalkan diri lagi. "

Setelah itu Aurice berdiri, dan Rex juga memperhatikan bahwa kelas Aurice adalah seorang Mage, sama seperti dirinya sebelum mendapat kelas spesial, Conqueror of Reality.

Setelah itu giliran bagian sebelah kanan Rex dan Artas yang memperkenalkan diri, berdirilah seorang Pria besar. Ia lalu memperkenalkan dirinya dengan senyum lembut.

" Halo, namaku adalah Groud, Aku seorang Tanker , salam kenal kalian berdua. "

Groud terlihat sangat ramah dengan senyumnya, ia adalah pria botak yang memiliki sedikit jenggot tipis di dagunya, badanya besar dan cukup berotot, dan memakai armor berat lengkap, dan perisai serta pedang yang ia taruh disampingnya. Dan dia memperkenalkan dirinya sebagai Tanker.

Lalu Groud duduk dan wanita disampingnya berdiri.

" Halo~, Namaku adalah Laella, salam kenal, kalian berdua. "

Ucap Laella sambil mengedipkan mata, itu adalah wanita yang sangat menggairahkan, lekukan tubuhnya seperti gitar spanyol, aset yang sangat besar, mungkin sekitar F-Cup, dan Baju yang cukup terbuka untuk menonjolkan kulitnya, ia memiliki rambut hijau yang dilempar kesamping pundaknya, dan mata kuning yang tertutup saat tersenyum, Melihat Equipmentnya, Laella adalah seorang Caster ataupun Healer.

Setelah itu, Laella duduk, dan gadis disampingnya berdiri.

" Ha-halo, namaku adalah Kirana, aku seorang Healer-ugyu. "

Ucap Kirana dengan wajah memerah lalu ia menutupi wajahnya, Kirana adalah wanita cantik dengan pesona anak muda, rambut pirang digerai, pakaian biarawati dan mata Biru langitnya, menjadikannya fitur eropa lengkap, dan dia adalah seorang Healer.

" Ara Ara, Kirana-chan memang orang yang malu malu, jadi maklumi ya. " Ucap Laella dengan pesona dewasanya, kepada Rex dan Artas.

Mereka berdua hanya bisa mengangguk anggukan kepala mereka dengan cepat.

Setelah itu, Wanita disebelah Kirana berdiri. Wanita itu lalu memperkenalkan dirinya dengan senyum indah.

" Halo, perkenalkan, namaku adalah Iris, kelasku adalah Archer, salam kenal kalian berdua. "

Iris adalah wanita yang sangat cantik, tidak lebih tepat jika disematkan kata Sempurna dari segala aspek, mulai dari wajah dan lekuk tubuhnya, ia memiliki rambut hitam dan wajah khas asia, kecantikan murni, itulah Iris, dan ditangannya adalah sebuah busur, seperti yang dia bilang dia Adalah Archer.

Setelah Iris duduk, Slark berdiri dan rersenyum sambil merentangkan tangannya.

" Kami adalah sebuah Guild Multinasional, Nonius, salam kenal kepada kalian berdua. "

" Aku Adalah Rex, salam kenal juga. " Rex memperkenalkan dirinya dengan datar, nanun ia berpikir.

' Guild kecil namun mereka semua adalah Ranker tingkat tinggi, aku bisa tahu dari Equipment mereka, dan juga apa-apaan kelas yang lengkap itu. '

Setelah melihat kecantikan Iris, Artas menjadi gelisah dan pipinya memerah, saat ia memperkenalkan diri.

" Ha-halo namaku adalah Artas, aku adalah seorang Tamer, mohon bantuannya. " Lalu Artas membungkuk 90 derajat, benar-benar identik dengan jepang.

" Ara, Tamer ya, itu cukup langka. " Ucap Laella dengan nadanya yang khas

Lalu Artas ikut mengobrol dengan para Anggota Guild Nonius walaupun dengan gugup, namun Rex malah berdiri di depan jendela, sambil emlihati pemandangan di luar mansion.

Melihat itu, Slark mengalihkan pandangannya ke Rex dan bertanya.

" Ada apa , Rex ? " Tanya Slark, yang membuat para anggota lainnya berhenti mengobrol dan menatapku.

" Entah kenapa aku merasa buruk. "

Ucapan Rex membuat Slark memiringkan kepalanya, namun saat mereka ingin memulai kembali obrolan.

Seseorang masuk, dan itu adalah Alpree yang tegesa gesa dan berkeringat.

" Tuan Slark, ada berita buruk. "

Mendengar itu, Slark dan yang lain berdiri.

Slark lalu bertanya kepada Alpree yang terengah engah.

" Apa itu ? "

" Kota diserang oleh ratusan monster !!! "

" Apa !?!?!? "

Yah Telat, Telat teroos wkwkwkwk

Aerercreators' thoughts