webnovel

CODE: FAUST

" The world is on chaos and despair " ...... ... " The world is turning into hell " ...... ... Tahun 2028 , bumi terserang sebuah penyakit misterius yang membuat manusia menjadi monster , bahkan virus tersebut membuat efek yang sama kepada hewan yang terjangkit dengan virus ini sama seperti manusia , terjangkit dengan virus ini sama dengan keputus asaan , tidak ada yang bisa menyembuhkan virus ini , siapa pun tidak bisa membantu mu , dikucilkan di jauhi , dan terisolasi dan pada akhirnya kamu berakhir mati dan berubah menjadi mutant . Dengan terjadi nya outbreak , dunia perlahan perlahan mulai runtuh , gedung gedung hancur akibat kerusakan yang di buat oleh para monster , yaitu para infected dan juga reated , dua kategori mutant atau monster yang terjangkit virus yang sama , di tahun 2036 manusia telah hidup bertahun tahun di dunia yang sudah jadi neraka ini , peraturan sudah berubah , yang kuat yang akan bertahan sementara yang lemah akan mati terlahap waktu dan mutant . Manusia mulai membuat faksi serta group mereka masing masing , bahkan pemerintah pun mulai kembali bangkit dan memonopoli semuanya. The Government , Black beast , nomads , striker , freedom , the orders dan bahkan faksi militer seperti ghost vulture , gray skull unit dan strider knight pun mulai bangkit dan berjalan kembali . " Perang masih terjadi , meskipun dunia ini berubah " Plague , seorang profesor ahli dalam tubuh manusia bahkan sebelum jadi profesor ia dulu adalah seorang dokter , nama asli dia adalah Dr. Plague , nama ini belum sepenuhnya nama dia yang sebenarnya , dengan tekad dan niat nya ia ingin mengembalikan dunia seperti semula , dengan begitu dia bisa membayar dosa dosanya di masa lalu Tapi , dibalik dunia yang seperti ini , perang masih berjalan dan mutant bahkan radioaktif dimana mana , ada misteri yang menyelimuti mengapa ini semua terjadi .

RaiiyaRay · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
56 Chs

Chapter 46 : The Days Off

Plague , Boris dan Anatoli pun kembali dari task yang di beri oleh Andre , mereka berjalan menuju ruangan Andre berada dan melapor soal task yang telah mereka selesaikan

" Misi meledakan sarang Infected telah selesai , damn man Plague hampir saja tiada , " jelas Boris kepada Andre

" Hm? Apa saja yang terjadi selama kalian melakukan task yang ku perintahkan? " Tanya Andre kepada Boris

Boris pun menjelaskan apa saja yang terjadi mulai dari horde Infected yang menyerbu Plague hingga Plague yang hampir mati akibat dirinya sendiri , namun berhasil selamat dengan melompat dari lantai dua

" Hmmm jadi begitu , baiklah bila Plague selamat tidak apa .....itu memang sebuah perbuatan yang berbahaya tapi dia adalah seorang Radiative , wajar kan saja Boris "

" Baiklah kalau begitu kata mu , so where our point? " Tanya Boris ia meminta uang imbalan dari misinya

" Hmm mohon maaf Boris tapi aku kehabisan point , " jawab Andre

" What?! Jangan bercanda kamu Andre kamu pake buat apa point yang kau simpan untuk mengelola shelter?!! "

" Hey hey jangan marah , aku telah membeli beberapa barang dari trader pada saat kalian melakukan misi dan aku cukup banyak membeli peluru dan senjata untuk perlindungan dan Raid "

" Ahhh iya iya , thats make sense , kamu membeli vodka? "

" Jangan mabuk lagi Boris itu hanya akan membuat mu terkena masalah "

" Baiklah, fine "

Plague hanya melihat dan mendengar percakapan mereka berdua , Plague bersender di meja kayu yang terletak di pojok ruangan , Anatoli menghampiri Plague seperti hendak bertanya

" Hmm hey , apa benar kamu adalah seorang Radiative? "

" Iya benar , ada apa ? "

" Gak gak , aku hanya ingin bertanya saja , aku dari dulu ingin sekali memiliki kekuatan Radiative seperti orang lain , aku ingin sekali melindungi saudara ku Boris , dia adalah satu satunya keluarga yang ku miliki , " jawab Anatoli

" Untuk memiliki kekuatan Radiative , kamu harus menyuntikan sebuah serum khusus agar badan mu bisa memiliki kekuatan Radiative , namun di jaman sekarang akan susah mendapatkan serum . "

" Akan lebih mudah bila kamu , Anatoli , meminum sebuah darah dari Reated "

Matanya lebar setelah Anatoli mendengar perkataannya Plague ,ia kaget dengan apa yang ia dengar , darah dari Reated ,ia pikir satu satunya untuk mendapatkan kekuatan Radiative adalah lewat serum khusus tapi ada cara lain yang tidak lazim .

" Gulp , kau yakin Plague dengan cara itu aku bisa mendapatkan kekuatan Radiative? "

" Aku sendiri belum mengetahui hasil nya jadi ada kemungkinan untuk tidak bisa mendapat kekuatan Radiative , tapi zat kandungan yang ada didalam darah dari Reated hampir sama dengan isi kandungan dari serum "

" Jadi begitu ya ..... "

" Tapi , darah yang kau harus minum adalah darah yang berada dalam jantung Reated "

Anatoli yang mendengar ini semakin kaget dengan perkataan nya Plague ia menggelengkan kepalanya seakan seperti membersihkan kepalanya dari apa yang Plague katakan .

" Kau yakin dengan perkataan mu ini Plague? "

" Sangat jelas dan begitu yakin sekali , aku pernah meminum darah dari jantung seekor Reated , dan ku buat menjadi minuman , kandungan darah jantung dari Reated memberikan ku energi untuk kekuatan Radiative , hingga sekarang aku masih memiliki minuman tersebut "

" ...aku tak menyangka dan tak percaya dengan apa yang kau katakan "

" Hm , kau pasti akan kaget Anatoli , haaah kau tidak perlu menjadi Radiative , jadilah orang biasa itu sudah cukup untuk mu , baiklah aku akan pergi untuk makan siang , bye "

Plague pun membalik dan pergi menuju kantin meninggalkan Anatoli dan Boris bersama Andre , Plague berjalan dan bertemu dengan Jeanne dan Lily di kantin , mereka berdua memakan sebuah beef stroganoff , Plague pun menyapa mereka berdua

" Halo , sepertinya kalian sedang menikmati hidangan yang mba kantin sajikan "

" Ahh plague akhirnya kamu datang , gimana misi kamu apakah berjalan lancar ? " Tanya Jeanne

" Ah iya cukup lancar , " ucap Plague dan ia pun duduk di kursi samping Lily

" Kakak , Lily mau bertanya deh "

" Hm? Bertanya soal apa Lily? "

" Esper , apakah esper di dunia ini masih ada , kata Lavnitsky keberadaan esper itu masih ada di bumi lalu apakah itu memang benar? " Tanya Lily

" Hmmmm seperti nya mereka masih ada , karena orang orang dengan kekuatan esper sendiri bisa bertahan jauh lebih kuat ketimbang manusia biasa "

" Woahh , kekuatan apa aja sih yang mereka punya ? "

" Cukup banyak , mereka bisa melakukan telekinesis , pyrokinesis , dan lain lain bahkan yang terkuat adalah Vector Manipulator , hanya satu orang yang bisa menguasai dan bahkan mendapat kan level tertinggi dengan kekuatan itu "

" Woahhhh , siapa dia kak siapa? "

" Aku lupa namanya namun dia adalah Esper no 1 yang ada di dunia , dia adalah Esper level 5 namun ada rumor bahwa level dia meningkat menjadi level 6 , level paling tertinggi diantara esper yang lain "

" Keren, profesor tau semuanya keren banget "

" Hm , itu hanyalah beberapa informasi yang bisa ku beri kepadamu Lily "

Setelah perbincangan itu , mereka pun menikmati makanan yang disajikan yaitu beef stroganoff sebuah makanan yang begitu lezat , yang terbuat dari daging , aku juga ingin mencobanya .

Setelah mereka memakan makan siang mereka , Plague menuju tempat medis dan Jeanne menuju tempat Raphael serta Natsumi berada , menunggu Raiden dan Sophia tiba di gereja katedral , sementara itu Lily bermain dengan anak anak di taman .

" Ah Jeanne , ada apa kamu kemari ? " Tanya Natsumi

" Hmm aku kemari hanya untuk melihat kalian sedang apa "

" Kami hanya sedang duduk menunggu Raiden dan Sophia tiba , dan sepertinya mereka akan tiba malam hari , mereka berjalan cukup jauh juga pasti akan lama "

" Aku sendiri tak menyangka daerah ini tak terkontaminasi radiasi nuklir berbeda dengan area yang kita lewati pada saat keluar dari jalur kereta bawah tanah , " ucap Raphael

' iya benar area ini , aman akan chemical gas dan juga radiasi nuklir , mungkin di distrik lain berbeda seperti contohnya Petrogradsky distrik "

" Distrik sebrang ya , hmm mungkin area itu adalah dead zone namun Plague sempat ke area sebrang mungkin tidak sebahaya yang kita pikirkan "

" Lalu bagaimana dengan antena dan radio disini , kalian berhasil memperbaikinya ? " Tanya Jeanne

" Iya cukup mudah untuk memperbaikinya , hanya memerlukan suku cadang saja pada saat perbaikan , " jawab Raphael

" Yep Raphael benar ... Mungkin bila kita improve radio dan transmitter nya mungkin kita bisa memanggil orang di luar area Saint Petersburg , dengan begitu kita bisa mendapatkan ally dan juga bantuan "

" Itu adalah hal yang baik , namun apabila itu adalah jebakan dan tempat ini terjarah oleh penjahat , akan kacau dan hancur tempat ini nantinya "

" Iya , itu adalah skenario terburuk , " ucap Jeanne

.

.

.

" Hmmm Saint Petersburg , tempat yang menarik ..... Alter! Ada berapa jumlah survivor disana? "

" Sekitar 30 orang lebih tuan ku "

" Hmm i see , hehe bila kita ambil alih kota ini kita akan cukup mendapatkan tempat untuk mengembangkan para Infected jauh lebih baik lagi , dengan bantuan brainiac itu akan mudah "

" Betul tempat ini akan jadi sebuah tempat yang bagus "

" Kekekek namun aku mencium keberadaan Strider Knight disana , dan satu orang yang menarik , haha serang area gereja saint isaac katedral sepertinya itu adalah tempat para survivor berada "

" Sebuah pilihan yang bagus wahai tuan ku , siapa yang akan ku kirim kesana ? "

" Wait pelan dong alter , kyehehe .....kita akan menyerang Vasileostrovsky distrik lalu saint isaac katedral , bunuh lah para Strider Knight dan jaran gereja tersebut "

" Baik tuan, aku akan melakukan penyerangan sesuai perintah anda "

" Bagus , bawalah kucing itu kesana sepertinya dia akan senang dengan mangsa yang sudah ku rencanakan untuknya , bawa lah beberapa prajurit Ghost Vultures kita dan juga Eveline , dia perlu tribute untuk kekuatan nya "

" Baik tuan , laksanakan "

Alter pergi dan tuan Zero Fourthy Nine kembali duduk di singgasananya , kali ini ada yang berbeda di dekat singgasana nya, sebuah meja dengan hologram terpasang di bagian kaca dari meja tersebut terlihat di depan singgasana nya tuan Zero Fourthy Nine , tuan Zero Fourthy Nine menggunakan meja itu untuk memonitor para prajurit serta kucing yang ia perintahkan untuk menyerang Saint Petersburg .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

//Bersambung//