Malam hari.
'Sialan! Kamu memang pria tak bertanggung jawab! Bisa-bisanya kamu mengabaikan anakku!' teriak seseorang.
Bram terkesiap ketika dia terbangun dan melihat sekeliling.
'Astaga!' Bram bergumam, dia mengusap wajahnya. Apa yang terjadi? Mengapa dia didatangi seroang wanita di dalam mimpinya hingga dia terbangun? Wanita di dalam mimpi itu tampak kesal pada Bram bahkan memaki Bram. Dan apa katanya? Anakku?
Bram sontak melihat Briel, Briel masih saja belum siuman bahkan hingga Bram tanpa sadar tertidur dan kembali terbangun. Briel masih saja diam membisu dengan matanya yang terpejam. Tubuh mungilnya tak berdaya di atas brankar.
Bram melihat jam tangannya, waktu sudah menunjukan pukul delapan malam.
Bram menghela napas. Sepertinya dia terlalu kelelahan sehingga tak sadar tidur selama itu ketika menemani Briel.
Pintu ruangan itu terbuka, masuklah papi Bram.
"Kamu sudah bangun Bram?" tanya papi Bram.
"Mengapa Papi tak membangunkanku? Aku ketiduran," ucap Bram.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com