webnovel

Kencan Buta (3)

Éditeur: Wave Literature

Kemudian dia kembali ke kamar, mengambil pakaian bersih dan mandi.

.......

Pada pukul 11 siang, Zuo Weiyi berangkat naik bus menuju alamat restoran yang diberikan oleh Jiang Huaiyuan kepadanya.

Dia tiba di sana pukul 11.20.

Dia adalah orang yang sangat tepat waktu, lebih baik datang lebih awal daripada terlambat.

"Permisi, Nona. Anda pesan duduk di meja nomor berapa?"

Begitu dia masuk ke restoran, seorang pelayang pun segera menyambutnya.

Zuo Weiyi berhenti dan berkata, "Aku sudah membuat janji dengan Tuan Lin."

Mendengar nama itu, pelayan tersebut tersenyum, "Apakah yang Anda maksud adalah Tuan Lin Hao? Silahkan ikut saya."

Zuo Weiyi mengikuti pelayan itu, dia dibawa ke sebuah ruangan pribadi yang ada di lantai 2.

"Silahkan masuk." Pelayan tersebut membungkuk di depan pintu, "Tuan Lin belum tiba, mohon Anda menunggunya sebentar."

Setelah itu pelayan tersebut pergi.

Zuo Weiyi mendongak ke atas, dia melihat di kusen pintu terdapat papan nomor bertuliskan 999.

Dia mendorong pintu itu dan masuk.

Dia melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 11:28.

Jika 2 menit lagi tuan Lin tidak datang, dia akan pergi.

Dia seorang pria, namun membiarkan seorang wanita menunggunya, sungguh kesan pertama yang buruk.

Pukul 11:30, pria itu belum datang juga, Zuo Weiyi sudah tidak sabar.

Pria yang tidak disiplin waktu, beraninya dia mengajak Zuo Weiyi kencan buta!

Dia mengambil tas kecilnya dan bergegas meninggalkan ruangan tersebut.

Pada saat yang sama, di lobby utama restoran.

Pria bernama Lin Hao itu sedang berjalan memasuki restoran, namun dia melihat ada seorang pria yang berjalan lebih lambat darinya juga sedang memasuki restoran. Dia sepertinya mengenal baik wajah pria itu.

Lin Hao menghampiri pria tersebut dan tersenyum, "Tuan Shi, apakah Anda datang kemari untuk makan siang juga?"

Melihat ada seorang pria yang tiba-tiba menghampirinya, Shi Yuting menatapnya tanpa ekspresi, matanya gelap dan terlihat begitu dingin.

"Siapa kamu?"

"Oh iya, aku dari perusahaan Keluarga Lin."

"Maaf, Tuan. Hari ini ruang pribadi sudah penuh." Pelayan restoran tersebut berkata dengan sedikit takut.

Tuan Shi tidak membuat janji terlebih dahulu, dia tiba-tiba saja datang, sedangkan saat ini seluruh ruang pribadi sudah penuh, pelayan itu tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi keadaan ini.

Saat pelayan hendak memanggil Manajer mereka, Lin Hao tiba-tiba menghampiri Shi Yuting dengan wajah yang ramah.

"Apakah Anda kesini untuk makan? Bagaimana jika anda memakai ruangan pribadi saya?"

Mendengar kata-kata itu, dia memutar bola matanya dan melihat Lin Hao sekilas. Bibirnya membentuk sebuah senyuman.

"Haruskah aku mengucapkan terima kasih?"

"Tidak perlu, silahkan menikmati makanannya." Lin Hao mengeluarkan kartu namanya, "Saya dari perusahaan keluarga Lin…"

Lin Hao belum menyelesaikan perkataannya, tapi Shi Yuting sudah membalikkan badannya pergi menuju lantai 2.

"Cepat antarkan Tuan Shi ke ruangan nomor 999!"

Setelah melayani Shi Yuting, pelayan tersebut kembali melanjutkan pekerjaannya.

Di kamar mandi Zuo Weiyi berdiri di depan wastafel, dia melihat dirinya di cermin.

Jika dia pergi sekarang, bukankah ayahnya yang brengsek itu pasti akan menyalahkannya?

Jika keadaan semakin kacau yang dia khawatirkan adalah ibunya.