Nawa Afida Anisa seorang wanita bercadar dengan gaun panjang yang sering dikenakan untuk menutup auratnya, sifat yang penuh kelembutan, anggun, dan baik membuat semua hati luluh ketika bertemu dengannya. Masih melanjutkan pelajarannya di kampus sederhana mengambil jurusan kedokteran tahun kedelapan atau sebut saja akhir pelajaran, Jakarta.
Suatu hari pemuda tampan menyatakan perasaannya ditengah keramaian orang, akan tetapi suara tolakkan tegas dari bibir Nawa membuat pendengarnya akan mengerti apa yang baik dan buruk.
Dikisah kali ini, akan begitu banyak kejadian yang tak terduga. Cinta dalam diam, kehidupan berbelit, dan pengorbanan cinta.
Pertemuan dari setiap tokoh berbeda beda, di kampus, di tengah jalan, teman baik dan lainnya. Namun bisakah kita menebak siapa pasangan kita? Tidak, itu tak mungkin.
Oh ya, ini bukan kisah tentang aku. Sama sekali bukan, ini kisah tentang empat orang yang dipertemukan oleh takdir. Dua wanita sholeha dan dua pemuda baik.
Semua berawal dari---
Tunggu, dari mana aku akan mengawali kisah ini?
Dari mana ya? Ah, baiklah, aku tahu.
Semua berawal dari kediaman keluarga Nawa, pada pagi hari pertengahan Februari, di tahun kelahiran wanita tersebut.
------------