Bagian Lima Belas

Amelia melangkah menuju ruangannya, siapa pun tak akan berpaling darinya sedetik pun, wajah cantik, tubuh proposional, anggun dan masih single di usia 32 tahun. Walau begitu ia mempunyai anak akibat cinta buta dengan seorang lelaki tampan teman sekolah SMUnya waktu di Amerika tepatnya di California. Kedua orang tuanya sudah bercerai ketika berumur 10 tahun.

Keduanya menikah lagi, mamanya menikah dengan seorang pengusaha bule Amerika dan papanya dengan Sekretarisnya sendiri. Ia dan kakak lelakinya memilih tinggal dengan mamanya di Amerika. Dia mempunyai 2 saudara tiri lain yang usianya jauh dari umur kakanya yang 14 tahun yaitu Mark 17 tahun dan Monica 20 tahun dan dia sendiri 12 tahun.

Sungguh sulit kehidupan yang di alami Amelia, semua orang pasti iri dengan kekayaan dan kemewahan dari keluarganya, papanya punya keturunan yang kaya, begitu pun mamanya. Jadi Amelia memang sudah jadi anak orang kaya sejak lahir. Walau mamanya menikah dengan seorang pengusaha kaya, ia harus bersekolah yang khusus dan berasrama semuanya wanita.

Tak ada yang menyukainya, dia orang asia satu-satunya di sekolah elit itu yang kebanyakan dari Amerika dan Eropa. Setiap saat dia dibully membuat dia menjadi kuat dan tidak perduli dengan siapa pun, dia selalu menunjukan kelebihannya baik segi pelajaran atau pun bakat baik piano maupun drama.

Sampai ia jatuh cinta untuk pertama kalinya kepada seorang pemuda bernama Julian mempunyai darah biru dari Inggris berwajah tampan. Mereka melakukan sesuatu hal yang biasa dilakukan di Amerika yaitu seks bebas di usia 17 tahun dia hamil, mamanya terkejut tapi tidak berbuat apa-apa, mereka akhirnya hidup bersama sampai akhirnya mempunyai putra bernama James yang mirip papanya.

Keduanya masih sekolah sampai mereka lulus, sayang hubungan mereka tidak disetujui oleh kedua orang tua Julian, ia kembali ke Inggris, sementara Amelia menjadi single parent. Amelia tetap melanjutka studinya di universitas Yale dan mengambil jurusan hukum bisnis. Sayang, sampai saat ini ilmu itu jarang digunakan lebih menguasai bisnis seperti papanya.

Amelia lebih memilh karier dibanding berumah tangga, dia cukup membesarkan James seorang diri. Beberapa kali pacaran, pada akhirnya kandas. Setelah lulus kuliah dia sempat bekerja di sebuah perusahaan di New York selama 2 tahun. Sebelum akhirnya pindah ke Indonesia.

-----------------

Amelia ke Indonesia seorang diri, James tinggal bersama neneknya di Amerika. Papanya menawari dirinya bekerja di beberapa perusahaan yang dimilikinya, dia memilih bisinis perhotelan di banding yang lainnya. Dari perusahaan itulah ia mantap mengembangkan diri ke berbagai bidang, dari Catering, travel dan jasa angkutan, baik darat, laut dan udara dan menamakan sendiri perusahaannya yaitu PT Panorama Indah.

Kini ia mempunyai jaringan hotel di seluruh Indonesia, dan beberapa di negara asia tenggara, Bisnis travel yang tersebar juga, Jasa angkutan dari Bus, mobil dan pesawat jet yang bisa disewa. Baru-baru ini ia bekerja sama dengan pihak perusahaan luar negeri merambah kapal pesiar ! jasa katering, baik untuk pesta atau pernikahan. Dan memasok toko roti dan kue yang ada di seluruh hotelnya sendiri.

Atas prestasinya, ia menerima penghargaan baik dalam maupun internasional untuk jaringan hotelnya. Dari bintang tiga hingga lima di seluruh Indonesia. Perkenalannya dengan Mario dimulai ketika pemuda itu ikut melamar ke perusahaannya bahkan di akhir wawancara dia sendiri yang melakukannya, entah kenapa Amelia tertarik kepadanya.

Sayang pemuda itu lebih memilih PT Semesta Alam, Perusahaan saingan papanya Joko Subroto, dia tak bisa berbuat apa-apa itu pilihannya, Amelia mengenal baik putri dari musuh papanya yautu Mariana, mereka berdua dibilang dekat tidak dekat, disebut akrab tidak terlalu akrab karena kesibukan masing-masing dan kelompok sosialita berbeda. Perkenalan mereka pertama kali waktu kuliah di Amerika, dengan jurusan berbeda. Amelia senang mempunyai teman sesama orang Indonesia, sayang kebersamaan mereka tidak lama keduanya berpisah ketika lulus.

Sebulan sebelum pernikahan Mariana, mereka bertemu tanpa sengaja di sebuah mall, mereka mengenang waktu kuliah disana.

"Astaga sudah lama tidak bertemu ya ?" Mariana sambil tertawa senang.

"Iya lo semakin cantik aja !" puji Amelia.

"Apa engga salah tuh ? lo juga kali ! oh iya bagaimana James ?" tanya Mariana dia tahu masa lalu Amelia begitu pun sebaliknya.

"Dia masuk smu tahun ini !" jelas Amelia, "Bagaimana dengan lo ?" tanyanya. Mariana menghela nafas.

"Gue akan menikah !" jawab Mariana.

"Wow, selamat ya !" Amelia sangat senang.

"Tapi di jodohin sama bokap !" ujar Mariana.

"Siapa ? Daniel ?" tanya Amelia, Mariana menggeleng.

"Bukan, malah jauh kelas dengan dia! anak kampung namanya Mario !" ucapnya dengan nada jijik, Amelia tertegun.

"Serius? kok bisa ?" tanya Amelia terkejut dan heran.

"Lo tahu kan bokap gue seperti apa? entah sedang mempermalukan gue atau memang sengaja mempermainkan gue !" jawabnya sambil menghela nafas, Amelia tahu masa lalu Mariana dengan mamanya.

"Kok dia mau sih sama lo ?" tanya Amelia sambil meminum minuman pesanannya.

"Ya elah, Mel! dia itu pemuda polos! mana berani menentang bokap gue !" ujarnya sambil cemberut.

"Lo kok engga menolaknya ?" Amelia masih penasaran.

"Udah, dan jawabannya mengancam gue! ya udah gue turutin toh ini kan pada dasarnya palsu tapi asli !" Mariana terdiam.

"Oh ya, lo datang ya ? gue tahu bokap kita tak akur! tapi tidak dengan pertemanan kita !" undang Mariana, Amelia mengangguk.

---------------

Amelia datang ke pesta pernikahan Mariana, dan melihat seluruh drama yang sebenarnya tidak lucu, alasan papanya tidak suka Joko Subroto sangat jelas, Amelia sangan kasihan kepada Mario yang menjadi boneka saja. Omongan yang di dengarnya tidak mengenakan hati, karena pernah di bully dia tahu perasaan Mario dan juga Mariana yang sikapnya masih bisa dimaklumi tidak perduli.

Amelia mempunyai insting bahwa Mario mempunyai sesuatu. Dan itu terbukti benar, Papanya Adi Sutowo terkenal karena perusahaan kontruksinya, dia sudah membuat puluhan gedung, perumahan dan juga Apartemen termasuk hotel dan mendapat predikat nomor satu. Rupanya pak Joko Subroto berusaha untuk menyainginya, sayang semua gagal dan hampir hancur, sampai Amelia kemudian mendengar Mario ditugaskan di sana dan dia tertegun tapi tersenyum.

Feellingnya tak pernah salah dalam 2 tahun menjabat Mario sudah berhasil mengangkat nama perusahaan PT Semesta Alam yang bisa dikatakan hampir sejajar dengan perusahaan papanya

Sayang semua harus di hentikan, Amelia mempunyai mata-mata orang dalam di perusahaan Semesta Alam untuk mengetahui kiprah Mario, Dia mendapat kabar Mario ditangkap polisi tapi semuanya palsu. Sampai ia mengetahui Mario di 'Singkirkan' begitu saja oleh Joko Subroto karena masa lalu.

Amelia berhasil menyelamatkan Mario, walau kondisinya tidak begitu baik. Dia mengalami luka parah dan koma. Sudah setahun ini tak ada tanda kehidupan tapi dia yakin masih ada harapan untuk Mario

"Selamat pagi nona !" sapa sekretarisnya kepada Amelia yang baru datang, dia menyerahkan tas brendednya kepada sekretaris pribadinya seorang perempuan berambut pendek berkacamata bernama Dita, ia orang kepercayaannya.

"Pagi, ada berita apa ?" tanya Amelia, yang baru saja pulang dari Singapura selain urusan bisnis, dan juga menjenguk Mario.

Dita pun menjawab semuanya, dari urusan bisnis, sampai berita terkini dari teman ataupun saingan bisnis. Walau itu bukan menjadi tanggung jawabnya tapi perlu diketahui karena sebagian besar berhubungan dengan papanya.

"Joko Subroto baru saja meakuisisi perusahaan batu bara dan emas terbesar Kalimantan atas nama PT Intan Persada !" jawab Dita.

"Tunggu, itu pemiliknya ibu Zubaedah yang diwariskan untuk anaknya Guntur kok bisa seperti itu ?" ujar Amelia heran.

"Entahlah nona ! tapi yang jelas kini ia mejadi perusahaan terkaya di Asia !" jawab Dita, Amelia terdiam.

"Tolong kamu selidiki hal itu Dita, aku merasa tertarik! papa pernah menyebut tentang pak Guntur ini !" perintahnya.

"Baik, nona! oh iya barusan ada telpon dari rumah sakit Singapura! nona harus menghubungi mereka secepatnya !" ucap Dita sebelum pergi, Amelia terkejut, ada apakah gerangan ? kok mereka engga bilang apa-apa waktu gue pulang ? ....

Bersambung ...