Perasaan Claudia campur aduk begitu mendengar apa yang dikatakan Mariana, awalnya ia menganggap itu perkataan sinis belaka. Karena sudah tahu sikapnya selama ini kepadanya, dia tahu putri tirinya itu marah karena dia merebut Joko Subroto dari mamanya. Tapi kali ini ia bisa merasakan apa yang terjadi kepada Mayang istri pertama suaminya, almarhumah dahulu ketika tahu lelaki yang dicintainya itu selingkuh.
Claudia mencari tahu kabar tentang hal itu dan yang mengejutkan wanita itu tak lebih sama dengan dirinya waktu dulu, Sialan ! ternyata pak Joko seleranya rendahan ! tapi dia tahu wanita seperti itu bisa dikendalikan sesuka hati oleh lelaki itu seperti dirinya. Dengan masa lalu buruk ia bisa membukanya di media bila ia melakukan hal menentangnya.
Tapi sekarang Claudia sudah mengerti permainan suaminya itu, dia tidak perduli dengan masa lalunya yang buruk. Bahkan si Joko Subroto bukanlah malaikat yang tak punya masa lalu, dia mengetahuinya itu adalah buruk bahkan lebih buruk, jelek dari dirinya sendiri. Dia bukanlah wanita bodoh dan lemah seperti Mayang istrinya yang cantik, anggun dan kaya raya saja serta menurut, dengan mudah dia tinggalkan demi dirinya apa lagi kini dia dengan masa lalu berbeda.
Claudia tahu suatu saat hal itu bisa terjadi kapan pun itu, dan untuk itu dia sudah bersiap diri sejak awal, mengikat dengan seorang anak bukanlah suatu yang baik. Mempunyai anak adalah perjuangan yang sangat berat. Beberapa kali ia melakukan aborsi atas apa yang dilakukannya demi uang, kekayaan dan ketenaran di masa lalu. Sehingga dokter mengatakan itu sangat susah kecuali dengan teknologi yang tinggi dan mahal yaitu bayi tabung. Claudia tahu Joko Subroto menginkan seorang anak lelaki dan kini semua sudah dimilikinya.
Claudia tersenyum sinis ke arah sebuah foto, yang di pegangnya. Wajah di foto itu jauh dari yang dia duga selama ini, Mario bahkan lebih ganteng dari foto yang dipegangnya walau sama kampungannya. Tapi ini lebih parah.
"Ha ... ha ... Joko Subroto atau Danu Susilo ?" ujarnya dengan nada mengejek.
Dia tahu apa yang terjadi dengan Mario dan Mariana, itu hanya sekedar permainannya tanpa diketahui suaminya dia telah mengamati masa lalunya dari dulu. Semua bukti sudah ia simpan rapat dan rahasia, Claudia tahu Joko Subroto bukan lelaki yang di anggap sepele begitu saja, dengan jabatan dan kekuasaanya bisa melakukan apapun itu. Claudia tahu Mario dibunuh suaminya, begitu pun dengan Mayang ! kini nyawanya bisa terancam.
-----------------
"Maasss ... !"
"Aaaaahhhhh ...!"
Erangan kecil terdengar keras dari seorang wanita ditambah geraman hebat, gerakan yang tadi cepat kini melambat. Nafas si lelaki terengah-engah tubuhnya bersimbah peluh banyak, AC di kamar mewah di sebuah apartemen di pusat ibu kota tak mampu mendinginkan asmara panas membara keduanya.
Tubuh lelaki itu bangun dari tindihan tubuh mulus dan sintal milik perempuan cantik masih muda itu. Dia bergeser dan duduk di pinggir tempat tidur, sebuah tangan dan jari lentik memeluknya dari belakang tanpa perduli basah oleh keringat.
"Mas mau kemana ?" tanyanya dengan suara lembut dan manja, lelaki itu hanya tersenyum dan kemudian bangkit dari tempat tidur dengan tubuh telanjang.
"Aku mau mandi sayang, masih ada urusan yang harus aku kerjakan !" jawabnya dan menutup serta mengunci kamar mandi, kalau tidak perempuan itu kembali menggodanya, empat kali sudah cukup, dia tak menyangka perempuan muda itu sangat liar di tempat tidur padahal imej di sinetron dan sebagai seorang model sangan imut dan bersahaja jauh dari kenyataan di dunia nyata.
Dengan mudah dia menggaetnya melalui manajernya dan ternyata gadis itu pun mau, dengan uang dia bisa mendapatkan yang ia mau. Tubuh kekar dan masih berotot di usia hampir 50 tahun itu. Dan hal berhubungan dengan ranjang dia masih bisa segarang dulu. Mencari yang muda bisa menjadi gairah dan tantangan.
Selesai mandi dia keluar hanya dengan menggunakan handuk, di tempat tidur gadis itu masih berbaring dengan tubuh telanjangnya. Dia tersenyum manis dan menggoda.
"Sayang ayo mandi sana !" perintahnya. Perempuan 19 tahun itu bangun dengan malas.
"Mandiin !" ucapnya dengan manja dan sambil merentangkan tangan.
"Tidak bisa sayang, aku harus pergi !" jawab Joko.
"Kalau begitu cium ..." gadis itu menatapnya dengan menggoda.
Mau tidak mau, Joko menuruti kemauan gadis itu, tak lama dia melumat bibir manis itu dan mereka pun berpagutan. Si perempuan menggerayang tubuh lelaki yang lebih tua darinya itu dan handuk itu pun sudah merosot jatuh kebawah.
Joko tidak kuasa menahan gairahnya yang kembali membara dan kemudian menggumuli tubuh sintal itu tanpa ampun dan sedikit kasar, tapi perempuan itu tak berkeberatan. Dia berprofesi sebagai pemain sinetron remaja yang sedang naik daun, berawal dari model majalah dan merambah dunia iklan dan sinetron, Namanya melambung ketika membintangi film horror remaja yang langsung menjadi box office di Indonesia, jalan mulus menjadikannya bintang. Tak bisa di pungkiri dulu dia dikekang oleh mamanya tidak boleh ini dan itu, semua berubah dan kini menjadi gadis pemberotak dan menjalani kehidupan yang liar, dia berasal dari keluarga berada.
Apa yang dilakukan dengan orang yang lebih tua darinya itu hanyalah sebuah tantangan dalam memuaskan hasratnya, hadiah merupakan bonus saja. Harus di akui lelaki tua ini sangat bergairah dan perkasa berbeda dengan seumuran dengannya yang nafsu sesaat, membuatnya semakin menyukainya tidak perduli ia sudah punya istri.
-----------------
Joko sudah berada dalam mobilnya, dia sedang menelpon dengan seseorang. Tubuhnya cukup lelah karena pertarungan tadi, ia sangat puas.
"Hallo, iya gue akan datang! oke !" dia pun menutup telponnya.
"Kita kemana tuan !" tanya si sopir.
"Bandara !" jawabnya singkat, dia perlu beristirahat di Bali sejenak dan tak akan pulang. Dia tak perduli Claudia mencium perselingkuhan dirinya, tahu apa dan apa yang akan diperbuatnya ? toh dia sudah memberikan apa yang dia minta, bila ia ingin berpisah tak akan ia maafkan, semuanya akan diambinya yang sudah ia berikan, biar tahu rasa kembali ke masa lalu sebagai gadis miskin.
"Baik tuan !" jawab si sopir, tidak perduli mau kemana sang tuan besar memerintahkannya, dia sudah tahu sepak terjang tuannya selama 10 tahun. Termasuk menjadi saksi kekejaman tuannya terhadap Mario. Tapi dia di ancam. Dia akan mengalami hal sama dengan pemuda baik itu. Dia hanya orang biasa, mau mengundurkan diri pun tidak bisa.
"Tuan, sudah sampai !" jawab mang Umar, dia turun dan membuka pintu belakang mobil, Joko Subroto turun dan supirnya mengambilnya koper.
"Kamu pulang saja !" perintahnya dan mengambil koper dan masuk ke bandara. mang Umar hanya mengangguk.
Mobil pun melaju meninggalkan bandara jam menunjukan pukul 21 malam, telponnya berdering.
"Hallo, oh iya nyonya saya sendiri! apa tuan? dia pergi ke Bali !" jawab mang Umar.
"Iya, nyonya betul, barusan dari apartemen !" mang Umar sudah tidak perduli ia memberitahu semuanya kepada Claudia.
"Baik mang Umar terima kasih !" tutup Claudia, dadanya gemuruh menahan amarah.
"Dasar, gadis lonte !" ucapnya marah.
"Awas saja, tunggu tanggal mainnya !" Claudia tersenyum, untuk memberikan pelajaran kepada gadis itu, dan menunjukan siapa dia sebenarnya ....
Bersambung ....