" Kita berpencar, sekarang!!" perintah Rendra dengan suara lirih namun penuh penekanan.
Ardhan mulai menyusup ke sebelah sisi kiri gedung. Sedangkan Rendra dari sisi kanan gedung. Mereka menyelinap lalu satu persatu penjaga di sana di lumpuhkan.
Rendra yang nota bene terbiasa dengan kehidupan kejam dalam perbisnisan, jadi sudah bukan hal tabu lagi jika ia memiliki pistol. Sedangkan Ardhan menyelinap dengan tangan kosong. Hanya bermodalkan berani dan bela diri yang ia punya. Ardhan selalu berhati-hati dalam menangani musuh.
Saat langkahnya perlahan-lahan melihat kondisi sekitar, tiba-tiba Ardhan mendengar suara orang yang akan menyerangnya, namun hanya dengan tiga pukulan saja, musuh sudah jatuh pingsan. Untung pendengaran Ardhan tajam. Satu penjaga, dua penjaga, hingga enam penjaga sudah Ardhan atasi dengan mudah.
Dor dor dor.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com