Hari pertama sebagai sepasang kekasih, dalam perjalanan dari rumah menuju tempat konferensi pers, Zuan terus menggenggam tangan Amber tidak ingin kehilangan. Untung saja posisi masih di dalam mobil, jika tidak, sudah bisa dipastikan kalau wajah mereka berdua terpampang besar di berita utama saat itu juga.
"Nanti di seat mana?" tanya Zuan saat mereka sudah sampai di lokasi.
"Em, depan? Sheila sudah ke sana duluan," jawab Amber canggung.
Zuan mengangguk kecil. "Oh gitu … okai."
Larry dari depan melirik kedua pasangan tersebut melalui spion dengan bingung. Suasana di antara mereka cukup kikuk dengan tangan saling bergandengan tetapi wajah mereka menatap ke arah luar jendela. Bahkan tidak ada perbincangan apapun sedari tadi, hanya musik radion yang memecah keheningan.
"Sayang," bisik Zuan.
Amber lantas menoleh ke arahnya. "He'em?"
"Nanti, pulangnya sama aku ya?"
"Nggak bisa, nanti mau ke perusahaan dulu, editing dan publis untuk tayangan ulangnya."
"Yah …."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com