"Tuan Mu."
Bibi Zhang masih memegang surat itu dengan raut wajahnya yang terlihat sedih dan pahit, "Dia benar-benar pergi, nyonya muda sudah pergi."
Qin Muchen terheran, 'Pergi? Untuk apa dia pergi?'
Amarah terlihat di dalam sorot mata Qin Muchen, "Diam!"
Qin Muchen berkata dalam hati, 'Bibi Zhang sudah tua karena itu dia pasti berpikir yang aneh-aneh. Kemarin malam kami baik-baik saja, dia bahkan tidur dengan menempelkan tubuhnya ke tubuhku, jika aku mengulurkan tanganku maka aku bisa langsung memeluknya, lalu hari ini saat aku bangun tiba-tiba saja semuanya berubah, dia tidak ada dan mereka semua mengatakan dia pergi dan tidak ada di sini lagi… Omong kosong! Dia memangnya bisa pergi kemana? Aku sudah dibuang olehnya berkali-kali, berkali-kali! Aku sudah bilang dia tidak boleh melakukan itu lagi dan dia sudah berjanji akan hal itu, tapi… kenapa sekarang dia tidak ada lagi? Candaan macam apa ini?!'
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com