webnovel

Cinta Seumur Jagung dan Semanis Gula

"Bagi dua ramuan pemikat ini dengan adil. Setengahnya harus kamu minum sampai habis. Setengahnya lagi harus kamu berikan pada targetmu." Anggun berencana membuat Rangga terpikat padanya. Caranya memang salah. Namun, saat Rangga bertengkar hebat dengan Mila. Anggun pikir itu adalah waktu yang paling tepat untuknya mencuri kesempatan. Badai. Anak cupu dan menyebalkan di kelasnya, Anak laki-laki ceroboh itu tidak sengaja meminum sebotol air yang sudah Anggun racik bersamaan dengan ramuan pemikat itu. Sasaran Anggun jadi berpindah. Namun bukannya menyebabkan Badai jadi naksir berat padanya. Ramuan itu justru membuat tubuh Anggun dan Badai saling tertukar. Jadi, bagaimana keduanya menjalani kehidupan sekolah dalam situasi rumit tersebut. Hingga Badai harus berjuang mati-matian untuk melindungi Anggun. Begitu juga sebaliknya. "Aku adalah pacar Anggun. Jadi siapa yang berhak melarangku untuk ada di dekatnya!" Sonny, kakak Anggun tanpa sengaja mendengar pengakuan Badai. Dia sontak berdiri menghadang Badai dan menarik tangannnya. "Dia adikku! Jadi aku berhak ikut campur. Jadi, sejak kapan kalian berpacaran??" Anggun dalam kemalangannya hanya bisa mendesah panjang dan berserah. "Aku akan membuat perhitungan denganmu. Jadi perbaiki kondisi ini. Dan luruskan kesalahpahaman ini!" Badai sama sekali tak merasa bersalah. Dia butuh alasan untuk bisa menjaga tubuh dan kehormatannya saat Anggun menggunakan tubuhnya. Dia juga tidak bisa membiarkan lebih banyak orang mengenali wajahnya. Badai. Anak laki-laki dengan banyak rahasia. Bagaimana dia menjalani rencana kehidupan damai sekolahnya? Anggun. Anak perempuan nakal. Dan mudah berbuat onar. Sampai-sampai menggunakan trik curang untuk merebut hati Rangga. Lalu pada akhirnya tertimpa masalah besar. Bagaimana dia bisa merelakan cinta pertamanya. Lalu, bagaimana juga dia mempertahankan predikat unggulnya di sekolah jika Badai bahkan menolak untuk membantunya! - Story n Cover by Jessclace -

jessclace · Urbain
Pas assez d’évaluations
119 Chs

112 Laporan Kehilangan

Badai sudah memikirkan hal itu. Tapi dia tak mau ambil pusing. Ayahnya memang keras. Tapi bukan berarti dia bisa mengontrol Badai sesuka hatinya. Dia bisa saja membuat Badai kesal dan benci. Maka itu, juga berarti dia bisa menggunakan milik ayahnya sebagai ajang balas dendam terkait masalah ibunya.

Badai akan menghadapi apa yang terjadi nanti. Yang terpenting sekarang adalah bersenang-senang. Kemudian menikmati bagaimana murka wajah ayahnya setelah melihat tunggakan kartu kreditnya menggunung di billing.

Seluruh transaksi pengeluaran masuk ke inbox Doddy Putra. Dimana sejak tadi, ponselnya terus berdering dan bergetar saat meeting masih berlangsung. Dia yang belum sadar bila ponselnya yang terus berkicau, menghentakkan sorot mata gelapnya ke beberapa penjuru.

"Siapa yang masih mengaktifkan ponselnya saat meeting? Apa dia tidak tahu aturan penting yang kubuat? Dan betapa bencinya aku saat konsentrasiku dipecah?"

Lutfi menunjuk ke meja samping sang bos.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com