Permainan kembali dilanjutkan dengan harapan kosong di mata Badai. Namun begitu, Anggun berulang kali menyemangatinya. Mendorongnya agar bersemangat dan memberikan dukungan penuh pada Badai agar dia berhasil. Meski sejujurnya, dia juga tak bisa berharap banyak pada Badai.
Tapi, begitu dia melihat sosok Rangga yang mengawasi permainan Badai di ujung ruangan. Jiwa kompetitif dan perjuangannya untuk mempertahankan citra sporty seorang Anggun berubah jadi menggebu-gebu.
Nasib ternyata berkata lain.
Maksud hati ingin menunjukkan kebolehannya yang sedikit demi sedikit mulai menguasai permainan di sesi terakhir. Kesalahan justru datang dari Badai saat dia sedang fokus pada bolanya. Menangkis serangan dari lawan di detik-detik terakhir permainan. Dan dengan kekuatan penuh mengopernya ke meja lawan.
Pakk!!!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com