webnovel

Usaha Gadis Kecil Melawan Paman Panglima PK Ronde N+1 - Dinyatakan Gagal!

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

Zhan Muqian menggendong Jiang Mianmian dan berjalan kembali ke kamarnya, lalu meletakkannya di atas tempat tidur dengan sangat berhati-hati. Dia kemudian mengetuk dahi gadis itu dengan jari-jarinya, meskipun lembut, dia berkata dengan peringatan dingin dan keras, "Aku tidak akan menghukummu malam ini, tapi… Jika aku mengetahui kamu bermain dengan pria lain lagi, aku akan menghukummu dengan berat bahkan seperti peraturan militer." Dia berhenti sejenak, lalu meneruskan ucapannya, "Jangan biarkan aku melihatmu dengan pakaian terbuka seperti ini! Kalau tidak… mulai sekarang kamu tidak akan memiliki pakaian untuk dikenakan lagi. Akan sangat menyenangkan melihatmu berjalan dengan telanjang di depanku."

Jiang Mianmian mengerutkan kening dan memelototinya, lalu mengutuk dengan ganas, "Bangsat! Bajingan!"

"Kamu belum melihat sisi berengsek ku kok." tutur Zhan Muqian sambil menepuk pelan wajah Jiang Mianmian.

"..." Jiang Mianmian hanya bisa terdiam.

Usaha gadis kecil untuk melawan paman panglima PK ronde N+1 - Dinyatakan Gagal!

***

Keesokan paginya, Jiang Mianmian memilih memakai celana jeans untuk pertama kalinya. Dia mulai meragukan otaknya, dia bahkan tidak takut pada ayahnya, sang presiden, tetapi hanya karena kalimat Zhan Muqian… dia terpaksa menurutinya. Terutama kalimat yang mengatakan dirinya tidak akan memiliki pakaian untuk dikenakan lagi jika membantah. Bayangan memalukan dan panas saat dirinya telanjang membuatnya merasa lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Setelah memastikan pakaiannya sesuai, Jiang Mianmian pun turun ke ruang makan, tapi Zhan Muqian sudah menyelesaikan sarapannya. Dia memandangnya sekilas lalu berkata, "Aku akan melakukan perjalanan bisnis selama seminggu dan kamu akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi sebentar lagi, jadi belajarlah! Kerjakan juga PR-mu, aku akan kembali untuk memeriksanya."

"..." Periksa apanya setan! Jiang Mianmian mengumpat dalam hati.

Zhan Muqian bangkit dari duduknya dan pergi. Sementara Jiang Mianmian merosot di kursinya, dia melihat sarapan mewah di atas meja, tapi tidak memiliki nafsu makan sama sekali. Pikirannya berkutat dengan kebijakan yang telah dibuat oleh suaminya itu. Dia telah mengatur semua, termasuk pakaianku. Sekarang dia juga mengurus PR sekolahku?! Ini adalah hari dimana bajingan itu tidak dapat hidup! Batinnya. Dia dengan muram kemudian menyalakan sebatang rokok dan menghirupnya.

***

Jiang Mianmian terlambat dua jam untuk berangkat ke sekolah hari ini. Dia berjalan melalui gedung belajar dan tidak sengaja bertemu Jiang Li dan Luo Qiu, namun dia tidak memedulikan mereka dan langsung menuju lift.

Luo Qiu berkata dengan senyum aneh, "Obat apa yang diminum Jiang Mianmian hari ini, dia tidak berpakaian seperti biasanya? Bukankah dia paling suka menggoda pria?"

Jiang Li yang akhir-akhir ini sangat tertekan karena Zhan Muqian yang lama dikagumi direbut oleh Jiang Mianmian berkata dengan dingin, "Mungkin ada pemilik toko emas yang menyukainya. Aku harap dia bisa mengubah selera prianya."

Pertarungan Luo Qiu dan Jiang Mianmian di bar beberapa waktu lalu benar-benar membuatnya marah. Dia hanya mencakar kulitnya sedikit, tapi gadis itu memukulinya sampai lebam. Noda darah pada pakaian gadis itu adalah milik saudara-saudaranya di sana.

Luo Qiu berkata dengan berbisik, "Aku punya cara untuk menghukumnya. Lebih baik membuatnya berhenti sekolah! Sebentar lagi kan ujian masuk perguruan tinggi, kalau dia keluar, presiden pasti sangat marah. Mungkin dia akan mengusir kakakmu yang murahan itu keluar rumah."

"Ide itu kurang bagus, dia adalah putri tertua ayahku. Mana berani sekolah mengeluarkannya bahkan jika sesuatu yang serius terjadi."

Jiang Li, apa kamu lupa kalau tidak ada yang tahu bahwa Jiang Mianmian adalah putri presiden? Lagipula, siapa yang akan percaya padanya?" Luo Qiu mencoba meyakinkan Jiang Li.

"Hm… Apakah ini tidak keterlaluan?"

Luo Qiu menepuk bahu Jiang Li, lalu berucap, "Jangan khawatir, aku akan melakukan semuanya tanpa ketahuan. Selain itu, semuanya diatur oleh orang-orangku dan tidak ada hubungannya denganmu!"