webnovel

Paman Kakiku Sakit… Sakit…

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

Setelah presiden menikahi istri keduanya, Jiang Mianmian memang tidak begitu diperhatikan lagi. Namun, dia tetaplah putri tertua presiden. Dia telah dipukuli sejak dia masih kecil, tapi hanya sedikit orang yang berani menegurnya secara terbuka.

Jiang Mianmian membelalakkan matanya melihat Zhan Muqian dan berkata, "Paman... Pertama-tama, kalau kamu ingin menakut-nakuti aku, sudah cukup! Kamu harus bisa menahan hobi aneh yang kamu miliki itu, aku masih kecil. Paman, apakah kamu tega menyakiti aku?" Sulit bagi gadis yang sombong untuk memperlihatkan tampang yang lembut dan tatapan mengibanya itu benar-benar terlihat palsu.

Zhan Muqian malah menyipitkan matanya dan tersenyum. Apakah gadis bodoh ini benar-benar ketakutan? pikirnya. Dia menampar pipi Jiang Mianmian, tidak pelan tetapi juga tidak keras, lalu menarik dua kakinya yang kurus, satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan hingga menjadi berbentuk M.

Meskipun Jiang Mianmian dalam kondisi mabuk, dia tetap tidak bisa menahan rasa malunya. "Paman Zhan kamu... Kamu tidak boleh melakukan ini, kakiku sakit, sakit…"

Di saat kritis seperti ini, bahkan jika 10.000 orang tidak menyukainya, dia masih bisa membawa nama ayah yang merupakan seorang presiden untuk menekan orang lain. "Paman, walaupun aku menikah denganmu, aku masih anak perempuan presiden. Jika kamu memperlakukan aku seperti ini, aku tidak takut untuk mengeluh kepada ayahku. Berhenti sekarang, biarkan aku pergi!"

Zhan Muqian menyeringai dan mencibir dengan dingin, "Aku pikir kamu harusnya sangat puas dengan upayaku untuk mengajarimu, dasar gadis kecil yang nakal."

Jika bukan karena tangannya saat ini sedang terikat, Jiang Mianmian akan menggaruk wajah tampan Zhan Muqian. Wajah kecilnya sudah berkerut di bawah tubuh pria itu hingga terlihat seperti sanggul, dan hidung kecilnya mengerut.

Zhan Muqian menarik kaki Jiang Mianmian kemudian mencondongkan tubuh di telinganya dan menghembuskan napas kencang. Perilakunya saat ini sangat berbeda dari penampilan sombong dan dingin yang biasanya.

Jiang Mianmian tidak mengerti bagaimana dia memprovokasi Zhan Muqian dan membuatnya sangat marah seperti ini. Saat ini dia sangat dipermalukan, rok pendek seperti yang dikenakannya itu tidak bisa menutupi pemandangan indah di tubuh bagian bawahnya. Dia memiliki gengsi yang tinggi, meskipun dia sudah kalah seperti itu, dia tidak akan pernah menangis di depannya.

Zhan Muqian memandangi gadis keras kepala di bawahnya yang menolak untuk melihatnya. Bagian terdalam dari hatinya melunak untuk beberapa saat dan dia diam-diam melepaskan belenggu yang mengikat tangan Jiang Mianmian. Setelah mendapatkan kembali kebebasannya, gadis itu pun langsung bergerak cepat ke kepala tempat tidur untuk menghindari suaminya. Wajah kecilnya menegang tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia berusaha menutupi ketakutannya, namun tidak bisa lepas dari mata Zhan Muqian.

Setelah beberapa saat dalam keheningan, Zhan Muqian akhirnya sedikit melunak dan berkata dengan suara lembut, "Bagaimana kalau beradu nafas bersamaku, anak kecil?"

Jiang Mianmian menampakkan wajah galak, dalam pikirannya Zhan Muqian pasti bisa menangkap itu. Namun, nyatanya, pria itu malah merasa dia terlihat seperti anak centil.

Dia menggosok kepalanya dengan tangan besarnya dan berkata, "Sekarang kita sudah menikah, aku memiliki tanggung jawab untuk mengendalikanmu. Kamu tidak diizinkan untuk mengenakan pakaian yang terbuka seperti ini untuk kedepannya dan aku tidak mengizinkanmu bergaul dengan anak laki-laki di tengah malam. Kamu tidak perlu banyak bertanya lagi, dengarkan saja aku."

Jiang Mianmian meringkuk di kepala tempat tidur mengangkat kepala dan menatap Zhan Muqian beberapa saat, lalu dia berkata dengan nada menantang, "Jika aku tidak mendengarkan bagaimana? Memangnya kenapa aku harus mendengarkanmu?" 

Tatapan Zhan Muqian menjadi suram dan dingin membuat nyali Jiang Mianmian menciut. "Karena aku suamimu, Jiang Mianmian dan karena aku satu-satunya di dunia ini yang akan mencintaimu tanpa syarat." Tuturnya.