webnovel

Cinta seorang Raja

Dengan alasan apa papa membenci ku? mengapa dari kecil sampai sekarang papa memilih kasih antara aku dengan kakak ku kak Dewa? Apakah aku diciptakan menjadi perusak? Kenapa tidak ada yang peduli dengan ku? Jikalau begitu, mengapa aku mesti dilahirkan? mengapa aku hidup? Bahkan orang yang melahirkan aku pun tidak peduli sama sekali dengan hidup ku? Dan Kapan semua ini akan berakhiiiir? teriak Raja aku benci papa, aku benci kakak, aku benci mama, aku benci hidup, aku benci diriku sendiri. RAJA NARENDRA SANJAYA

Binti_NR · Urbain
Pas assez d’évaluations
114 Chs

Belanja

Raja telah sampai rumah, ia langsung mandi. selesai mandi, ia turun ke bawah untuk makan siang.

"Ja, darimana kamu?" tanya papa nya

"habis nge gym tadi pa" jawab Raja

"kak Dewa mana pa" tanya Raja

"kakak mu katanya ke rumah Sheril" singkat papa nya

"Oh, gitu. ayo pa makan siang! Raja laper banget nih" ajak Raja

"iya" jawab papanya mengiyakan

Sementara Selina dan Tante Shinta, ia tengah berbelanja oleh oleh di pusat oleh-oleh khas kota Lombok.

"Selin, itu guci nya bagus bagus banget" ujar Tante Shinta kagum

"iya Tante" jawab Selin juga terpana melihat barang barang yang ada di toko tersebut

ia memikirkan oleh oleh yang akan diberikan pada adiknya, lalu ia melihat ke sebelah kanan, ia melihat baju baju, kain songket, kain pantai, baju pantai dan aksesoris lain nya.

"Tante, aku kesana dulu ya" pamit Selin kearah baju baju tersebut

"iya Selin" Jawab Tante Shinta sambil terus memilih dan melihat guci keramik

Selin melihat lihat baju khas Lombok, ia melihat lihat kaos juga.

"bagus banget" batin Selin sambil memegang salah satu baju sarimbit yang ada di patung ruangan

"pengen beli ini" gumam Selin

"eh, kalau aku beli ini nanti satunya aku kasih siapa?" tanya Selin pada dirinya sendiri

"nanti aku diketawain Abang lagi" batin Selin

Kemudian ia beralih pada cardigan dan outer dengan corak yang sangat khas.

"bagus nih" kata Tante Shinta yang udah ada di samping selin

"eh, iya Tante" jawab Selin

Selina kemudian mengambil Cardigan warna putih bercorak hitam

"Tante, cocok gak buat Selin?" tanya Selina sambil menempelkan Cardigan pada tubuhnya

"cocok banget, pas di badan kamu" kata Tante Shinta mengacungkan jempol

"ya udah deh, ini aja" kata Selin

Selina juga mengambil Cardigan yang sama tapi lebih kecil daripada tubuhnya yang sangat pas ketika dikenakan oleh adiknya.

ia berbalik melihat aksesoris seperti topi dan gelang.

"mm.... seperti nya cocok nih kalau buat Raja" batin Selin sambil melihat topi khas Lombok

"pasti dia gagah banget, kalo ia yang kenakan" gumam nya lagi

"eh, kok malah Raja sih. harusnya bang Rey dong" pikir Selina

tapi tetap saja, Selina membeli 3 topi khas Lombok dan 3 Cardigan untuk dia, Alexa dan mama. tak lupa, kain songket dan kain pantai.

"kamu udah belum Selin?" tanya Tante Shinta

"udah kok Tante" jawab Selin

"Tante juga udah selesai nih, yuk kita ke kasir" ajak Tante Shinta

Mereka berdua melenggang ke arah kasir, selesai berbelanja, mereka pun masuk ke mobil dan langsung menuju hotel.

"Oh, ya Selin. besok kan hari Minggu, gimana kalau nanti sore kita ke pantai. baru nanti kita pulang nya pagi aja" usul Tante Shinta

"wah, boleh tu Tante. mumpung masih disini sekalian kita ke pantai" kata Selin bersemangat

"iya, sekalian kita liburan" kata Tante nya.

saat sedang ngobrol asyik asyik nya, telepon Selin berdering

"Tut... Tut..." suara telepon Selin

"hallo ma" seru Selin yang tak lain adalah mama nya

"hallo, kamu lagi ngapain sayang?" tanya mama nya

"ini Selin habis belanja oleh-oleh ma" jawab Selin

"Oh, gitu. kamu beli apa sayang?" tanya mama bersemangat

"ini aku beli Cardigan buat adik, buat mama aku juga beli kain songket sama kain pantai ma" jawab Selina

"kamu beliin buat mama juga?" timpal mama nya

"iya dong ma" timpal Selin singkat

"wah, makasih sayang" ucap mama nya

"Kamu pulang nya kapan sayang?" tanya mama nya lagi

"besok pagi ma, soalnya nanti sore mau ke pantai" jawab Selin

"iya, kamu hati hati pulang nya. jaga diri disana" pesan mama nya

"iya ma, aku bisa jaga diri kok" jawab Selin menenangkan mama nya

"udah dulu ya sayang, mama mau belanja dulu ke supermarket karena bahan bahan dapur udah habis semua" pamit mama nya

"iya ma" singkat Selin mematikan telpon nya