Suara Raja Walid terdengar begitu sedih, matanya berkabut dengan wajah begitu sendu. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk melampiaskan emosinya. Dimatanya masih terbayang luka Nizam yang tampak masih basah di beberapa tempat. Kulit punggung anakknya yang asalnya halus kini akan berbekas parut yang tidak akan hilang seumur hidupnya.
Raja Walid menggelengkan kepalanya, Ia benar - benar tidak habis pikir kalau Ratu Sabrina sampai mencambuknya begitu parah. Nizam tidak mungkin sampai terluka seperti itu. Dan Raja Walid langsung tahu kalau Ratu sabrina meminta Darbah untuk mencambuknya. Pelayan Ratu Sabrina itu memang digunakan hanya untuk mencambuk para penghuni istana yang terlibat kasus sangat parah. Kini dengan teganya digunakan untuk mencambuk anaknya sendiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com