webnovel

Fitnah Besar

Cintya benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi? Mengapa suaminya pingsan dan mengapa mertuanya malah menangis seraya memeluk Pangeran Thalal. Cintya menatap ibu mertuanya dengan mata berkaca-kaca yang sedang terus menangis seraya berkata, "Habislah kita."

"Apanya yang habis? Yang Mulia Ibunda Ratu, apa yang habis? Sebenarnya ini ada apa? Tolong, apakah ada yang bisa menjelaskan kepadaku?" tanya Cintya sambil mengusap-usap tangan Pangeran Thalal dengan panik.

Ratu Zenita mengangkat tubuhnya dari tubuh Pangeran Thalal yang dipeluknya sambil ditangisi. Mendengar suara Cintya yang begitu putus asa akhirnya Ratu Zenita  duduk di samping Pangeran Thalal yang masih pingsan. Matanya menatap Cintya.

"Kita berbicara sambil duduk disana!" Ratu Zenita menujuk ke arah sofa yang ada di kamar. Cintya menganggukkan kepalanya tetapi kemudian dia menatap suaminya yang masih terbaring pingsan.

"Bagaimana dengan Yang Mulia Pangeran Thalal?" tanya Cintya dengan cemas.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com