Mendadak Nizam jadi kembali berkeringat melihat pemandangan di depannya. Bagaimana bisa Ia mempertontokan adegan bercintanya dengan Alena di hadapan Putri Kumari yang Ia jamin kalau Putri itu pasti masih suci luar dalam. Nizam mendadak menggaruk ujung hidungnya yang tinggi bagaikan tugu monas itu dengan gelisah.
Tapi bukan Nizam kalau tidak bisa mengatasi situasi. Ia kemudian merangkul bahu Alena sambil tertawa dingin. Ini adalah kesempatannya untuk memukul rubah kecil itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com