Amrita memandang Pangeran Husen dengan pandangan sedikit penuh pengharapan. "Aku baru tahu kalau Kau adalah salah satu pangeran yang berjiwa besar. Tetapi sayangnya orang - orang dilingkungan kita tidaklah seperti itu. Pernikahan bagi orang tua kita tidak ubahnya seperti permainan politik yang mereka lakukan untuk melancarkan urusan mereka.
Dan Kita sebagai anak - anaknya menjadi korban. Mereka tidak tahu kalau Aku juga memiliki pilihan sendiri. Aku ingin berada disamping pria yang Aku cintai. Jadi maafkanlah Aku. Aku tidak ingin kau nikahi " Kata Amrita kepada Pangeran Husen.
Pangeran Husen tersenyum manis. Ia kemudian berkata kepada Amrita,
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com