Kita tinggalkan cerita tentang Fatih dan Diana dulu yach.....
Apa yang terjadi sama Ardan dan Farah yach???????
Di tempat lain disalah satu sudut dari Mall yang sedang mereka kunjungi Ardan terlihat gugup dan bingung menentukan cara atau kata-kata untuk menyampaikan kepada Farah tentang perasaannya yang sudah jatuh Cinta alias Falling in love sama sepupu dari sahabat terbaiknya itu.....
Hmmmmmmm...
Mana masih terngiang-ngiang terus di telinganya ancaman dari Fatih yang luar biasa bikin Ardan keder juga...
Tapi dia yakin tidak bakalan membuat Farah sakit hati dan menangis....
Setelah sekian lama Ardan tidak pernah merasakan suka pada seorang cewek apalagi jatuh cinta....
Walaupun sebenarnya banyak sekali cewek-cewek yang menyukai dan mendekati dia dari yang cabe-cabean, wanita karir, model, artis, sosialita sampek tante-tante he he..... secara kan memang Ardan anak yang cakep, ganteng, pinter, body yang hmmmmmm..... atletis banget dia kan memang suka olahraga....
Kalau ditanya masyarakat kota ini mana ada coba yang tidak tahu dengan ayah Ardan yang seorang pengusaha yang sukses dan tajir dengan berbagai perusahaan yang dimilikinya.... Dan secara tidak langsung dan otomatis membuat Ardan sebagai seorang pewaris dan putra mahkota dari keluarga kaya itu yang memang dia adalah anak laki-laki satu-satunya dari keluarga itu karena dia hanya mempunyai seorang kakak perempuan....
Sehingga hal itulah yang membuat dia terkenal dan membuat perempuan-perempuan baik yang cantik level bidadari sampai cantik yang biasa aja tergila-gila kepada Ardan...
Eits..... kita tinggalkan dulu sejarah dan profil singkat dari Ardan kita kembali sama Ardan dan Farah dech.....
Di sisi Ardan yang galau dan bingung bagaimana cara mengungkapkan bahwa dia tertarik sama Farah, haruskah dia langsung mengatakan kalau dia suka dan Cinta gitu yach....
Hmmmmm... kok jadi ikutan galau yach he he.....
Disisi lain Farah terlihat pucat ketakutan karena dia tidak melihat Diana yang sebenarnya memang Dianalah yang mengajak Farah ke Mall karena yach memang dia baru pertama kali ini menginjakkan kaki di bangunan besar, dan terasa megah banget untuk ukuran Farah yang memang berasal dari desa. Bagi Farah bangunan besar yang pernah dia lihat di Desanya bahkan di Kecamatannya hanyalah Balai Desa dan Kantor Kecamatan he he....
Farah terlihat bingung dan menoleh ke kanan ke kiri melihat ke depan dan ke belakang mencari sosok Diana yang sama sekali tidak terlihat di antara banyak orang yang lalu lalang di sekitarnya.... maklum hari Minggu jadi pengunjung Mall juga sangat rame dimana diantara pengunjung Mall itu ada yang punya kepentingan belanja, cari baju, ketemuan dengan teman, relasi, hangout sama grup atau teman-temannya atau ada juga yang hanya jalan-jalan cuci mata aja karena bosen di rumah sedang mau belanja tidak ada uang he he....
Dan tanpa sadar Farah memegang erat baju dari Ardan dengan tangannya yang gemetaran dan keluar keringat dingin di seluruh tubuh Farah.
Sadar bahwa bajunya ada yang menarik Ardan melihat kearah bajunya dan melihat tangan Farah yang gemetaran membuat Ardan juga menjadi khawatir....
"Kamu kenapa Farah???? Sakit kah??? Apanya yang sakit??? kita ke klinik aja yach??" ucap Ardan khawatir sambil memegang tangan Farah....
"Ya Alloh, Farah tanganmu dingin banget! Kamu kenapa??? Sakit banget kah??? " tanya Ardan tambah khawatir karena dia juga merasakan tangan Farah yang sangat dingin dan gemetaran.
"Maaf Mas Ardan, Aq ndak sakit cuma..... " ucap Farah sambil menundukkan wajahnya....
"Cuma Apa.... Kenapa??? " lanjut Ardan sambil menatap Farah....
"Aq ndak lihat Diana dan Mas Fatih.....
kemana yach.... Aq takut.....!!! " jawab Farah tanpa berani memandang Ardan walaupun tangannya tetap memegang erat baju Ardan.
"Hah.... Takut apa??? atau jangan-jangan kamu anak indigo yach... kamu bisa melihat hantu yach.... Hhhiiiiii... ada banyak hantu yach di Mall ini???" tanya Ardan ikutan bergidik ngeri...
Kata-kata Ardan membuat Farah terkejut dan reflek melihat Ardan....
"Bukan Mas Ardan... aq bukan anak indigo lagian hiiiiihhhh..... amit-amit dech kalau bisa melihat hantu..... serem...., aq cuma takut kesasar dan ilang soalnya kan Mall nya rame banget padahal Diana sudah berjanji sama aq bakalan gandeng terus tangan aq supaya aq gak ilang dan soalnya lagi ini kan pertama kalinya aq pergi ke Mall..... Di desaku tidak ada Mall jangankan Mall toko besar yang ada hanya di kecamatan dan namanya A***mart dan I***mart aja dimana letaknya kalo ndak sebelahan atau berhadapan kalo ndak ya jaraknya nggak jauhan gitu.... Biasanya aq sama teman-teman SMA biasa beli jajan disitu..... Nah ini masuk ke gedung raksasa gini Diananya sama Mas Fatih ilang kan jadi takut ilang juga aq nya... mana orang-orang yang banyak ini gak tahu darimana asalnya kok banyak banget kayak laron pas habis ujan aja dan sedihnya lagi dari semua orang yang banyak itu nggak ada yang Farah kenal sama sekali Mas Ardan" ucap Farah panjang lebar yang gak pakek titik atau koma sambil matanya berkaca-kaca terlihat sekali kalau dia sangat ketakutan sekali dan semakin mengeratkan pegangannya di baju Ardan sambil terus-terusan menoleh ke kanan dan ke kiri terlihat banget betapa cemasnya Farah.
Kata-kata yang terucap dari Farah barusan bukannya membuat Ardan ikutan sedih malah membuat Ardan tertawa terpingkal-pingkal karena melihat betapa polos dan lugunya cewek di depannya itu yang tak lain dan tak bukan adalah orang yang membuat jantungnya berdebar-debar tak karuan dan orang yang menjadi sumber dari segala sumber yang mengganggu pikirannya beberapa hari ini.
Melihat Ardan menertawakannya membuat Farah bingung dan balik bertanya ke Ardan "Lhah kok Mas Ardan malah ketawa sih.... Apanya yang lucu coba.... Farah tuh gak sedang Stand Up komedi lho... Ih gimana sih??? " ucap Farah sambil cemberut.....
"Lagian kamu lucu sekali sih Farah....
masak segede ini masih takut ilang ha ha..... " Ardan malah tertawa sambil memegang perutnya karena merasa geli melihat tingkah Farah....
Melihat Ardan yang semakin keras menertawakannya membuat Farah semakin diam dan tanpa bisa dikendalikan mengalirlah dengan deras air mata Farah di pipinya..... dan saat itu juga tangan yang erat memegang baju Ardan terlepas perlahan.
Merasakan bajunya longgar dan melihat tangan Farah terlepas dari bajunya otomatis Ardan melihat ke arah Farah dan sangat terkejut karena Farah sudah menangis dalam diamnya.....
Ya Tuhan... kenapa lagi cobak.....
"Lhah Farah kok malah menangis..... Ya Alloh Farah, ku mohon jangan menangis yach..... " ujar Ardan kebingungan bagaimana caranya supaya Farah berhenti menangis..... sambil menoleh ke kanan dan ke kiri karena setiap orang yang lewat melihat ke arah mereka sambil berbisik-bisik seakan-akan menuduh Ardan telah menyakiti Farah.... Hadew....
Gimana yach.... Ardan mau meluk Farah tapi ndak berani, mau mengelus rambutnya juga ragu karena memang dia dan Farah kan belum sedekat itu untuk melakukan hal itu....
Sambil kebingungan Ardan mengacak rambutnya frustasi, belum mengungkapkan perasaannya eh malah bikin mewek anak orang lagi..... mana pandangan semua orang yang lalu lalang itu seakan-akan menyalahkannya. "Maaf kan aq Farah, kumohon berhentilah menangis yach.... kita cari Fatih dan Diana Okey... tapi kumohon berhentilah menangis..... Kumohon Farah" ucap memohon Ardan supaya Farah berhenti menangis.....
Farah menganggukkan kepalanya dan menghapus airmatanya yang mengalir di pipinya.... dan secara spontan tangannya kembali memegang erat baju Ardan dan siap berjalan mencari keberadaan Fatih dan Ardan.....
Hmmmmm.... dan Alhasil membuat Ardan bukannya berhasil melakukan pendekatan ke Farah dan mengungkapkan perasaannya tapi malah bikin menangis pujaan hatinya itu..... Hadew kembali Ardan mengacak rambutnya sandiri sambil berjalan mencari Fatih dan Diana.....
Gagal dech misi Ardan.....