webnovel

Bab 23-Memilih gaun

Saat mereka menikmati perjalanan tiba-tiba ponsel Gabriel berdering,saat Dia melihat panggilan masuk di ponselnya Dia melihat nama "putri" di ponsel miliknya,Dia mengabaikannya tidak menjawab panggilannya.

Naya yang melihatnya merasa heran dan bertanya.

"Kenapa tidak Kamu angkat telponnya? siapa putri?"imbuhnya

Gabriel tidak menjawabnya dia terus melajukan roda empatnya,sementara Naya tidak meneruskan pertanyaannya,karena melihat raut wajah kekasihnya yang semakin kesal.

Gabriel melihat ke arah jalan raya seolah sedang mencari jalan untuk berputar arah,tidak berapa lama Dia melihat jalan untuk memutar arah,Dia pun memutar arah laju kendaraannya menuju jalan pulang ke rumah neneknya.

Naya yang melihatnya tidak banyak bertanya Dia hanya terdiam melihat sikap kekasihnya yang tidak bisa Ia tebak.

Sepanjang perjalanan ponsel Gabriel terus berdering namun Ia tidak menerima panggilan masuk tersebut,Dia juga hanya melihat panggilan itu sesekali sambil terus menyetir,dengan perasaan yang semakin kesal Gabriel melajukan roda empatnya di atas batas wajar sampai 140km/jam,Naya yang duduk di sampingnya terus menarik nafas panjang karena ketakutan.

"Sayang, Kenapa bawa mobilnya kenceng banget, Aku takut Sayang."imbuhnya

Setelah mendengar keluhan dari kekasihnya,Ia kembali melajukan roda empatnya di ambang batas wajar.

"Maafkan Aku Sayang."imbuhnya

Saat ponsel Gabriel kembali berdering untuk yang kesekian kalinya,akhirnya Dia memutuskan untuk menepikan kendaraannya sejenak,untuk menerima panggilan masuk di ponselnya.

"Kenapa sich Lo bawel banget,Gw di jalan sebentar lagi gw sampai."jawabnya dan langsung menutup kembali panggilannya.

Naya merasa semakin heran,dalam hatinya Dia bertanya,kenapa dengan seorang perempuan Gabriel bisa sekasar itu.

"Sayang kenapa Kamu kasar seperti itu,memangnya siapa yang menelpon dan siapa putri itu?" Naya kembali bertanya.

"Maaf Sayang, Putri itu keponakan ku, Dia anak dari kakak perempuan ku." Jawabnya

Seketika itu juga raut wajah Naya berubah, Dia terdiam karena tidak menyangka kalau kekasihnya yang Dia lihat selama ini yang Dia anggap begitu penyanyang terhadap dirinya ternyata bisa sekasar itu terhadap anak kecil.

Melihat ekspresi wajah kekasihnya yang berubah Gabriel langsung menjelaskan.

"Sayang,Kamu jangan salah paham,itu bukan Putri yang menelpon,tapi itu adalah kakakku, Aku memberinya nama Putri di ponselku." Jelasnya kepada Naya

Namun setelah Gabriel menjelaskan Naya tetap masih tidak menyangka dengan sikap kekasihnya yang bisa berkata tidak sopan kepada kakaknya sendiri.

Tidak berapa lama mobil sampai di depan gerbang rumah mewah, Gabriel segera membunyikan klakson dan tidak lama security segera membukakan pintu gerbang,mobil pun memasuki garasi rumah mewah tersebut.

Sesampainya di garasi mereka berdua segera melepaskan safety belt masing-masing dan segera turun dari dalam mobil.

Mereka berdua segera berjalan memasuki pintu utama rumah mewah itu,saat mereka membuka pintu ternyata semua keluarga sudah menunggu mereka di ruang tamu,untuk segera pergi menghadiri acara tujuh bulanan anak pertama dari kakak laki-laki nya Gabriel.

Saat Gabriel masuk nenek langsung bertanya kepada mereka berdua.

"Kalian darimana?kenapa cari sarapan lama banget?"tanya Nenek

"Tidak dari mana-mana Nek,kenapa kalian nungguin Kita,kenapa tidak jalan saja duluan,nanti Kita berdua menyusul," jawab Gabriel.

Wanita tua itu berjalan menghampiri cucu kesayangannya,sambil mengusap kepala cucunya Dia berkata

"Bil,Kita ini keluarga tidak enak sama besan, kalau Kita tidak datang bersama sama,apa lagi Abang Kamu,nanti Dia akan bertanya sama Kita semua,kenapa Gabriel tidak datang bareng sama Kita?"imbuhnya.

"Ya sudah,Nek, Gabriel mau pergi bersama kalian semua tapi Aku tidak ingin satu mobil dengan Kalian, Aku hanya ingin berdua saja dengan Naya,"jawab Gabriel sambil menatap ke arah ibunya dengan tatapan sinis

Wanita paruh baya itu berjalan mendekat kepada Gabriel dan Naya,saat wanita paruh baya itu mencoba mendekat dengan Naya dan mencoba untuk menyentuh gadis cantik itu, tiba-tiba Gabriel yang berada di sampingnya menarik tangan Naya dan mengajaknya keluar.

"Ayo, Sayang Kita jalan duluan ke mobil !"imbuhnya sambil memegang tangan kekasihnya

Wanita tua yang ada di sampingnya hanya terdiam melihat sikap cucunya dan mencoba menengahi masalah Ibu dan anak yang sedang Dia lihat.

Nenek tua itu memegang tangan putrinya mencoba menghentikan langkahnya yang hendak menyusul Gabriel.

"Sudah lah Fatimah,tidak usah di ambil hati, Kamu tahu sendiri sikap Gabriel memang keras kepala,tapi Dia tahu mana yang terbaik untuknya,lebih baik Kita semua segera berangkat,nanti putra tertua mu akan marah,jika Kita datang terlambat,"nenek menjelaskan kepada putrinya.

Maya datang menghampiri Nenek dan ibunya yang tengah menatap ke arah Gabriel yang sudah berjalan berlalu meninggalkan mereka.

"Iya mah,kenapa Kita harus perdulikan c Gabriel,lagian Dia sudah dewasa, Dia sudah tahu mana yang baik dan buruk,Maya yakin suatu hari nanti Dia akan menyadari kesalahannya,dan yang Maya lihat sepertinya wanita itu cukup baik mah,butuh waktu untuk merubah sikap Gabriel yang keras kepala,lebih baik sekarang Kita berangkat." Maya menjelaskan panjang lebar Kepada ibunya.

"Maya benar Kak,"ucap enadah

"Hasan bilang, Naya gadis yang lugu dan polos, Dia juga sepertinya anak yang baik,semoga saja Gabriel bisa berubah seiring berjalannya waktu ya Kak."sambungnya

Akhirnya mereka semua berjalan menuju ke luar rumah dan segera naik kedalam mobil yang sudah terparkir sejak tadi di halaman rumah besar itu.

Sementara di mobil Gabriel,Naya bertanya.

"Sayang, Kamu yakin Kita akan berangkat dengan berpakaian seperti ini?"ucapnya.

Gabriel menatap ke arah kekasihnya dan melihat kekasihnya,Dia pun segera menoleh ke arah kanan kiri jalan seperti mencari sesuatu.

"Maaf Sayang, Aku lupa,habisnya tadi aku terlanjur kesal sama Kakak dan juga Ibuku,Kita cari butik dulu Yach untuk membeli pakaian !"ajaknya

"Tidak usah Sayang, Aku bawa pakaian sendiri di rumah Kamu,kenapa Kita harus pergi ke butik,Kita ambil saja pakaian di rumah nenek dan Aku akan mengganti pakaianku !"imbuhnya.

"Tidak, Sayang tidak usah,lagi pula Aku ingin membelkanmu sebuah pakaian baru,apa Aku tidak boleh membelikan kekasihku pakaian." Ucapnya sambil tersenyum melihat ke arah kekasihnya itu.

Naya tersipu malu dengan ucapan Gabriel, Dia hanya menundukkan kepalanya sambil tersenyum.

Tidak berapa lama Gabriel melihat ada sebuah butik Dia pun segera memarkirkan roda empatnya di tempat parkir yang sudah di sediakan oleh pemilik butik tersebut.

Gabriel mengajak kekasihnya untuk segera turun dari mobil, Dia membukakan pintu mobil untuk kekasihnya.

"Yu, Sayang Kita cari pakaian dulu disini !" Ajaknya sambil menyodorkan tangannya untuk di pegang kekasihnya.

Naya segera melepas safety belt nya dan segera memegang tangan kekasihnya dan keluar dari dalam mobil,setelah mereka keluar mereka berjalan memasuki butik tersebut dan di sambut hangat oleh karyawan yang ada disana.

"Selamat siang Bapak dan Ibu,ada yang bisa Saya bantu?"ucap salah satu karyawan butik kepada mereka.

"Saya ingin pakaian yang cocok untuk calon istri Saya,tolong Carikan yang terbaik dan yang paling indah yang ada di butik ini !" Ucapnya kepada karyawan tersebut

"Baik,Pak."

"Mari,Bu Saya akan tunjukkan beberapa koleksi pakaian terindah yang ada di tokok kami."ucapnya.