webnovel

Bab 22-curhatan Gabriel

Sesampainya di dalam kamar Naya langsung mengambil ponsel dan memasukkannya kedalam tas hitam miliknya, Dia pun kembali berjalan keluar dari kamar untuk menemui Gabriel di lantai satu.

Sesampainya di lantai bawah, Gabriel dan Naya berpamitan kepada Nenek untuk mencari sarapan diluar.

"Loh mau pada kemana?" Tanya Nenek

"Nek Aku sama Naya pamit keluar sebentar, !" Ucap Gabriel sambil berlalu meninggalkan mereka semua yang ada di ruang makan

"Tapi sarapan dulu Bil !" Perintah neneknya

Namun Gabriel tidak menjawab Dia terus berjalan sambil memegangi tangan kekasihnya,dengan perasaan sedikit kesal kepada ibunya.

Mereka berdua langsung menuju garasi mobil dan langsung masuk kedalam mobil milik Gabriel,setelah selesai memasang safety belt, Gabriel langsung memanaskan derum mesin mobil kesayangannya,setelah itu mereka langsung tancap gas keluar dari gerbang rumah mewah itu menuju jalan raya.

Didalam mobil,Naya terus melihat ke arah kekasihnya yang duduk di samping kanannya, di hatinya masih bertanya-tanya kenapa kekasihnya sampai sekesal itu terhadap ibunya sendiri,padahal Naya anggap sikap ibunya terhadapnya itu biasa saja tidak berlebihan,akan tetapi kekasihnya malah menjadi kesal.

Gabriel yang menyadari klw kekasihnya sedang menatapnya sejak tadi, Ia pun bertanya

"Kenapa Sayang, Aku perhatikan dari tadi Kamu menatapku seolah ada banyak pertanyaan di benakmu?"tanyanya

"Apa Aku boleh bertanya sesuatu, Sayang?"imbuhnya

"Tentu,kenapa Tidak tanyakan saja apa yang ingin kamu tanyakan !" Jawabnya

"Tapi Kamu janji tidak akan marah jika Aku bertanya !"imbuhnya

"Iya,untuk apa Aku marah,"Gabriel menjawab pertanyaan kekasihnya sambil sesekali menatap ke arah kekasihnya

Saat Naya ingin membuka mulut untuk menanyakan apa yang ingin dia ketahui tiba-tiba ponsel di dalam tasnya berdering, Ia pun segera mengambil ponselnya dan melihat panggilan masuk di gawai pintarnya itu.

Saat Naya melihat nama di layar ponselnya,wajahnya menjadi sedikit pucat,namun Dia harus menjawab panggilan itu.

"H-hallo Pak,"jawabnya.

"Nay, Kamu kemana saja Aku menelpon Kamu berkali kali dari kemarin tapi Kamu tidak menjawabnya, Aku juga ke rumah Kamu tapi di rumah Kamu sepi tidak ada orang, Kamu baik-baik saja kan? Kamu kenapa tidak masuk kantor?"tanya seseorang yang menelponnya,yang tidak lain adalah Rama.

Naya hanya terdiam tidak menjawab apapun lagi,karena di sampingnya ada Gabriel,Dia tidak ingin Gabriel curiga, Tiba-tiba Naya memutuskan telponnya dengan alasan jaringan yang tidak stabil.

Gabriel yang melihatnya merasa heran Dia pun bertanya kepada kekasihnya.

"Siapa yang menelpon Sayang?apakah Ibu atau Ayah Kamu yang menelpon?"imbuh Gabriel

"Itu Sayang,bos Aku, Dia menanyakan kenapa hari ini aku tidak masuk kantor." Jawabnya

"Oh gitu,lalu kenapa Kamu menutup telponnya? Kamu jelaskan saja Kamu ijin beberapa hari tidak masuk,karena ada urusan keluarga,jika Kamu tidak bisa menjelaskannya,biar Aku yang bicara sama bos Kamu !" Ucapnya

"Tidak Sayang nanti saja Aku telpon lagi."imbuhnya

Tidak berapa lama mereka sampai di sebuah restoran yang ada di pinggir jalan, restoran yang tidak begitu mewah,hanya sebuah restoran sederhana.

Gabriel segera memarkirkan mobilnya.

"Kita sarapan disini saja ya Sayang, Kamu tidak apa-apa kan?"tanya Gabriel.

Gadis cantik itupun hanya menganggukan kepalanya sambil melayangkan senyuman manis dari bibir indahnya untuk laki-laki yang di cintainya.

Mereka berdua segera melepaskan safety belt dan segera turun dari mobil untuk memasuki restoran sederhana yang mereka datangi.

Gabriel dan Naya duduk di salah satu kursi yang ada di dalam restoran dan segera memesan makanan.

Tidak lama kemudian pesanan mereka pun sampai dan mereka segera sarapan bersama,saat mereka menyantap makanan mereka tiba-tiba ponsel Naya kembali berdering,namun Naya tidak menjawabnya.

"Sayang,setelah Kita selesai sarapa, Kita tidak usah buru-buru pulang Yach,tapi Kita keliling kota dulu,setelah itu baru Kita pulang,"ajak Gabriel

"Tapi kenapa Sayang,nanti nenek marah,masa Kita nyari sarapan aja lama?"imbuh Naya

"Tidak apa-apa, Aku hanya ingin membawamu ke tempat-tempat dimana Aku sering nongkrong,sering bertemu dengan teman-teman ku, Aku ingin memberitahu Kamu segalanya."imbuhnya

Gadis cantik itu hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum,dan segera menyelesaikan sarapan mereka.

Setelah selesai sarapan Gabriel segera membayar dan mereka pun segera pergi meninggalkan restoran tersebut.

Gabriel segera membukakan pintu mobilnya untuk Naya,gadis cantik itu segera masuk dan duduk di kursi depan,setelah Naya masuk Gabriel menutup pintu mobil dan Dia segera masuk ke dalam mobil untuk melajukan kendaraan roda empatnya itu,tidak lupa mereka segera memasang safety belt.

Roda empat itu segera melaju membelah jalan raya yang sudah cukup ramai dengan kendaraan lain.

Di dalam mobil Naya mulai bertanya kepada kekasihnya.

"Sayang bolehkah Aku melanjutkan pertanyaanku yang sempat tertunda?"imbuhnya

"Ya,kenapa tidak,"jawab Gabriel

"Kenapa Kamu marah kepada ibumu dan kenapa Kita harus sarapan diluar?"tanyanya

Sebelum menjawab Gabriel menarik nafas panjang mencoba menenangkan perasaannya.

"Sayang, Aku dan ibuku tidak begitu dekat,begitu juga dengan Ayahku,mereka berdua hanya mementingkan urusan mereka masing-masing,mereka tidak perduli denganku,sejak kecil aku merasa sendirian,hanya ada nenekku yang menemaniku dan mau mendengarkan setiap keluh kesah ku."imbuhnya

"Bahkan setiap kali ayahku pulang dia tidak pernah menanyakan ku,tidak pernah bertanya bagaimana hari-hariku,di sekolah ataupun di tempat kerja,begitu juga dengan ibuku,dia selalu cuek denganku."sambungnya

"Lalu kenapa tadi Kamu marah dan Kita harus mencari sarapan diluar?" Naya kembali bertanya

"Itu karena Aku melihat ibuku bersikap kurang baik terhadapmu, Aku tidak suka dengan sikapnya,karena Kamu adalah pilihanku,lagipula kenapa Dia harus tidak suka dengan kamu, Dia selalu tidak menyukai apa yang menjadi kesukaanku,apa yang menjadi keinginanku,"imbuhnya

"Selama ini mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri,mereka juga hanya Sayang kepada abangku,kakak perempuan ku dan juga kepada adik bungsu ku,sementara kepadaku,apa yang mereka sukai dari pilihanku,dari sikapku,tidak ada Nay."ucapnya dengan nada kesal,namun tanpa di sadari ya bulir bening luruh di pipi tampannya.

Naya yang melihat itu,tidak tega dan mencoba menenangkan kekasihnya,wanita cantik itu menyenderkan kepalanya di bahu Gabriel yang tengah menyetir.

"Kamu tidak perlu cerita lagi Sayang !"imbuhnya.

"Tapi,bukankah Kamu ingin tahu semuanya Nay? Aku hanya bisa membagi semua ini kepadamu,mungkin dengan menceritakan semua ini hatiku bisa sedikit tenang dan Aku bisa menemukan tempat berbagi,yaitu bersama denganmu."imbuhnya

Naya hanya menatap ke arah kekasihnya yang sedang menyetir kemudian Ia menyenderkan kepalanya di bahu Laki-laki bertubuh tinggi dan tampan itu.

Laki-laki berparas tampan itu melajukan roda empatnya dengan perlahan menyusuri jalan raya perkotaan yang semakin ramai dengan lalu lalang kendaraan lain,Naya yang sedang bersandar di bahu kekasihnya tiba-tiba terbangun karena melihat jalan yang bukan menuju ke arah pulang.

"Kita mau kemana Sayang?ini bukan jalan yang Kita lewati tadi?bukan arah ke rumah Kamu?"imbuhnya sambil melihat ke arah jalan raya yang sedang di lewati dengan sedikit keheranan.