webnovel

Bab 16-kedatangan Hasan

Tidak berapa lama Gabriel beserta Pamannya sampai di gerbang rumah Naya.

Gabriel mencoba mencari ponselnya,ternyata Ia lupa meletakkan ponselnya dimana,sebelum Dia turun dari mobil Dia mencoba menghubungi Naya namun entah dimana ponsel itu di simpannya.

"Kamu nyariin apa Bil?" Tanya pamannya.

"I-itu Paman,ponselku,dimana ya ? Aku lupa menyimpannya tadi, Paman lihat tidak ponselku?" Tanya Gabriel sembari terus mencari ponsel pintarnya itu.

"Ya sudah lach nanti saja kita cari, sekarang kan sudah sampai mending Kita masuk saja, daripada kelamaan nyari handpone !" Pamannya memberi saran.

Gabriel pun menganggukan kepalanya.

Di dalam rumah, Naya mencoba menghubungi no Gabriel,namun sebelum telponnya tersambung Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil di bunyikan dari luar,Ia pun bergegas melihatnya.

Naya mengintip dari balik jendela ruang tamu,Ia melihat sebuah mobil merah milik Gabriel yang datang,Ia segera membuka pintu rumahnya dan berjalan menghampiri Gabriel.

Setelah memarkirkan kendaraan roda empatnya, Gabriel segera melepas safety belt nya dan segera turun dari dalam mobil.

Sementara di pintu depan yang satunya lagi terlihat seorang pria yang kira-kira berusia 45 tahun dengan tubuh yang sedikit kurus dan berkulit sawo matang,turun dari mobil Gabriel,yang tak lain adalah Hasan pamannya Gabriel.

Naya tersenyum menyambut kedatangan mereka, setelah Gabriel berada di samping Naya,Ia memperkenalkan laki-laki paruh baya itu kepada kekasihnya.

" Sayang,kenalin ini pamanku dan paman ini Naya,yang sering Aku ceritakan sama paman dan bibi," Gabriel memperkenalkan.

Naya tersenyum kepada Hasan dan meraih tangannya untuk mencium punggung tangan paman kekasihnya itu.

" O,ini yang namanya Naya? Bil Kamu pinter juga cari pacar" ucap pamannya kepada Gabriel.

Bil adalah panggilan sayang keluarga mereka untuk Gabriel.

Naya dan Gabriel hanya tersenyum, Naya pun mengajak Gabriel dan pamannya untuk masuk ke dalam rumah,mereka bertiga berjalan menuju ke dalam rumah.

Sesampainya di depan pintu, Naya dan Gabriel mengucapkan salam bersamaan.

"Assalamu'alaikum" ucap mereka sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Waalaikum salam" terdengar seseorang menjawab salam mereka dari dalam rumah,ternyata Dea yang menjawab salam mereka

Saat Naya berada di ruang tamu Naya mempersilahkan Gabriel dan Pamannya untuk duduk di sofa putih yang ada di ruangan itu.

"Silahkan duduk Paman !" Imbuhnya kepada Laki-laki paruh baya itu.

Tidak lama kemudian Darma dan Dea sampai di ruang tamu dan menyambut kedatangan mereka berdua.

"Ech ada tamu" ucap Darma.

Gabriel dan pamannya bangun dari tempat duduknya,namun Darma mempersilahkan mereka untuk kembali duduk.

Kedua keluarga itupun duduk bersama di sofa yang ada di ruang tamu.

"Pak,Buk, perkenalkan ini Paman saya,namanya Hasan, istri Paman adalah adik bungsu dari Ibu saya" Gabriel memperkenalkan pamannya kepada kedua orang tua Naya.

"Oo iya," jawab Darma sambil menganggukan kepalanya dan melihat ke arah Hasan sambil tersenyum.

" Saya Darma,Ayahnya Naya dan ini istri saya Ibunya Naya,namanya Dea, Saya juga masih punya satu anak lagi namanya Dimas " sambung Darma,dengan panjang lebar memperkenalkan satu per satu anggota keluarganya kepada Hasan.

" Bapak sama Ibu cuma punya dua anak ya Pak?" Hasan bertanya kepada Darma.

"Iya Pak, Saya hanya punya dua orang anak,tapi Alhamdulillah meski hanya dua,tapi mereka berdua Anak-anak yang penurut" jawabnya dengan nada santai.

" Tapi nanti juga kan jadi empat kalau mereka berdua sudah pada menikah" sambungnya sambil tertawa kecil.

"Iya bener Pak,Bapak bisa aja" jawab Hasan sambil tertawa kecil juga.

Pertemuan pertama kedua keluarga itu membuat mereka langsung dekat.

Darma melirik ke arah meja yang ada di hadapan mereka dan Dia tidak melihat adanya minuman yang di suguhkan.

"Nay,mana ini minumnya?kenapa enggak ambil air minum?Buatkan Pamannya Gabriel secangkir kopi !" Perintah Darma kepada putrinya.

"Iya Ayah, Naya lupa,keasikan ngedengerin Ayah sama Paman mengobrol jadi lupa dech bawain air minum," ucapnya. Ia pun bangun dari tempat duduknya dan segera berjalan menuju dapur.

"Eech ini Bil," Pamannya menyodorkan sebuah paper bag berwarna merah kepada ponakannya.

Gabriel langsung mengambilnya dan segera berdiri dan meminta ijin kepada semuanya untuk menyusul Naya ke dapur.

" Pak,Buk,boleh saya ke dapur?" Tanyanya kepada orang tua Naya.

"Iya silahkan" jawab Darma

Gabriel segera berjalan menyusul Naya, saat Dia sampai di dapur,Ia langsung menghampiri kekasihnya yang sedang menyiapkan secangkir kopi, tiba-tiba Gabriel memeluknya dari arah belakang.

"Buatkan Aku secangkir teh saja sayang,"bisik nya di telinga kekasihnya.

Naya tersenyum dan mencoba melepaskan pelukan kekasihnya.

"Lepaskan Aku sayang,nanti kalau ada yang datang bagai mana?"imbunya kepada Laki-laki yang memeluknya dari belakang.

Belum sempat Gabriel melepaskan pelukannya Tiba-tiba terdengar suara dari belakang mereka.

"Uhuk,uhuk" seseorang berpura pura batuk.

Seketika itu Gabriel langsung melepaskan pelukannya dan melihat ke arah sumber suara itu,ternyata Dimas yang datang dan melihat Gabriel memeluk Naya, seketika wajah keduanya memerah karena malu dan mereka berdua menjadi salah tingkah saat menyadari kalau Dimas sudah memergoki mereka.

" Ech kamu Dek,ada apa Dek?kenapa Kamu tidak kumpul bareng Ayah dan Ibu di ruang tamu?" tanya kakaknya.

"Tidak apa-apa Kak, Ade ke dapur cuma mau mengambil air minum saja,Ade tidak tahu kalau ada Kakak sama Kak Gabriel," jawab Dimas sambil mengambil sebotol air dari dalam kulkas, Dia berjalan menghampiri Kakaknya untuk mengambil gelas.

Naya selesai membuat kopi dan hendak mengantarkannya ke ruang tamu,namun Gabriel segera meraih tangan Naya yang sedang membawa beberapa gelas kopi di atas nampan.

" Sini biar Aku bantu Nay, Kamu siapin buah-buahannya saja,simpan di piring dan bawa ke ruang tamu juga ! Biar Aku yang membawa minuman ini."imbuhnya

Naya hanya menganggukan kepala dan tersenyum kepada kekasihnya,Dia pun segera mengambil piring saji,untuk menyajikan buah-buahan dan makanan yang di bawa oleh kekasihnya.

Gabriel berjalan lebih dulu membawa nampan yang berisi beberapa cangkir kopi,sesampainya di ruang tamu Paman, Ayah dan Ibunya Naya menatap ke arah Gabriel yang berjalan membawakan kopi untuk mereka.

" Lhoh,kenapa Nak Gabriel yang bawa,Memengnya Naya kemana?" Tanya Dea sambil berdiri dan membantu Gabriel menaruh nampannya di atas meja dan menyajikannya.

Tidak lama kemudian Naya pun sampai dengan membawa beberapa piring makanan,Dia mendengar apa yang di tanyakan ibunya kepada Gabriel

" Naya disini Buk, Dia mau membantu Naya untuk membawakan minuman dan menyuruh ku untuk menyiapkan cemilan dan buah-buahan ini." Imbuhnya sambil meletakkan piring-piring yang Dia bawa.

" Iya Buk, saya yang menawarkan diri untuk membantunya." Ucapnya sambil duduk di sofa di sebelah pamannya.

Mereka kembali duduk bersama di ruang tamu, Gabriel melihat ke arah dapur seperti mencari seseorang,Naya yang melihatnya langsung bertanya.

"Ada apa?Kamu nyari Siapa?" Beberapa pertanyaan di lontarkan kepada kekasihnya.

" Itu, Dimas kemana ya?tadi bukannya dia ada di dapur,kenapa dia enggak kesini?" Imbuhnya.