webnovel

Cinta sebatas angan

Bella dan putri merupakan anak dari alvino Alexander serta Fara Alexander namun ketika kedua orang tuanya berpisah akhirnya Bella dan putri dirawat oleh neneknya yang bernama nenek Salma mereka berdua hidup dalam sebuah kemewahan karena almarhum kakaknya Alexander mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang batubara jadi tidak perlu diragukan lagi kekayaannya. Namun ternyata itu semua tidak membuat bella dan putri selalu senang terkadang mereka itu berfikir kalau mereka juga membutuhkan sosok kedua orang tuanya seperti halnya teman-teman mereka, namun mereka juga sadar kalau itu semua sudah menjadi takdir Allah mereka pun hanya bisa menerima. namun lambat laut jika Bella semakin lama semakin sedikit nakal dikarenakan mungkin dia terlalu merindukan sosok kedua orang tuanya selain itu juga Dia hidup bersama neneknya itu terlalu disiplin dan banyak aturannya sehingga membuat bela pun terkadang merasa tertekan karena dia itu tipe orang yang tidak suka diatur dan ditekan. hingga suatu hari dia bertemu dengan sosok laki-laki yang bernama Alvaro argantara seorang pria yang pintar disiplin dan tegas awalnya sih dia biasa aja makan sedikit kesal karena sikap Faro namun sampai akhirnya dia pun menjadi luluh dan suka sama varo Tapi siapa sangka ternyata kakak satu-satunya itu juga menaruh rasa terhadap pengaruh bela pun menjadi bingung di sisi lain dia sangat menyayangi baru namun dia juga sangat menyayangi kakaknya dan tidak ingin membuat kakaknya sedih akankah bela merelakan varo dengan kakaknya itu atau sebaliknya kakaknya yang merelakan varo untuk adiknya?

Pinky_01 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
267 Chs

bab 21

Derajat manusia itu lebih tinggi dari makhluk lain jadi buat apa kita takut sama yang namanya hantu.

***

Mood Bela saat ini sedang tidak bagus karena dirinya harus bertemu dengan kakaknya itu ditambah lagi kakaknya itu malah mengajak dia untuk bicara empat mata Untung saja tadi Citra nggak curiga kalau sebenarnya dia itu adik dari Kak Putri. Kalau dia sampai curiga bisa-bisa kan jadi berabe.

"Kenapa sih Kak Putri tadi pakai acara mau bicara empat mata sama aku kalau gini kan bisa bisa segera Jadi curiga kalau semisal aku itu adik dari Kak putih dan duduk dari pemilik sekolahan ini aku nggak mau kalau itu sampai terjadi karena aku nggak mau kalau identitasku terbongkar," ucap bela kesal sembari masuk ke dalam kelas dengan muka yang agak sedikit bad mood. Setelah itu dia pun memutuskan langsung menuju ke bangkunya.

"Kamu kenapa? Kok muka kamu kelihatannya nggak bad mood kayak gitu emang tadi kak Putri bicara apa sama kamu?" tanya Citra yang sedikit kepo ketika melihat ekspresi bella yang enggak mood kayak gitu dia takut kalau bela tadi diapa-apain sama kak Putri. Tetapi bela pun memutuskan untuk terdiam sejenak sembari meredakan emosi nya kalau semisal dia langsung jawab takutnya nanti menyinggung perasaan citra.

"Kenapa kamu diam bel? kamu nggak diapa-apakan kan sama kak Putri? kalaupun iya kamu cerita sama aku kalau aku bisa bantu tapi aku akan bantu kok tapi maaf soal tadi karena aku ninggalin kamu sendirian sama kak Putri," tutur Citra yang merasa bersalah karena sudah meninggalkan Bella dengan kak Putri. Setelah mendengar ucapan Citra barusan bila pun sedikit tersenyum dan menahan tawanya pasalnya ketika dia melihat ekspresi Citra yang sangat menggemaskan hal itu yang membuat dirinya jadi geli.

"Kok kamu jadi senyum-senyum kayak gitu sih bel? Aku jadi takut deh perasaan tadi kamu habis bad mood gak jelas tapi sekarang kok jadi senyum-senyum kayak gini padahal enggak ada yang lucu loh jangan-jangan kamu kesambet setan sekolahan," ujar citra dengan polosnya, dan itu pun membuat bela semakin menahan tawanya bisa-bisanya dia kenal dengan Citra orang yang sangat polos dan humoris.

"Kalau kamu mau ketawa ketawa aja bel, nggak usah ditahan kayak gitu kesannya kayak mau berak aja deh, lagian aku heran sama kamu kenapa kamu ketawa padahal aku dari tadi nanya kamu serius tapi nggak pernah dijawab kan aku jadi bingung kalau kayak gini, apa memang benar kalau kamu itu udah kemasukan jin yang ada di sekolah kalaupun iya aku kok jadi takut kayak gini deh, kayaknya aku panggilin guru agama aja apa ya biar kamu di ruqyah dan setannya bisa keluar dari tubuh kamu," jelas citra lalu dia pun memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya tapi sebelum dia pergi tangan ditahan oleh Bella.

"Heh kamu mau kemana? jangan ngada-ngada deh aku nggak kenapa-napa lebih baik sekarang kamu duduk lagi aja," tegas bela lalu menarik kembali tangan Citra agar kembali duduk.

"Kamu beneran gak papa bel? Aku udah takut loh sama kamu! Soalnya dari tadi kamu aku ajak bicara tapi malah diam saja dan senyum-senyum gak jelas kayak tadi padahal kan gak ada yang lucu," seru citra.

"Iya aku beneran nggak papa tadi aku senyum-senyum dan nahan ketawa nggak jelas dong soalnya lagi melihat tingkah kamu yang begitu polosnya yang awalnya aku lagi bete alhasil jadi ketawa kan bisa bisanya kamu sepolos itu sih cit," jelas bela.

"Lah emang aku kenapa perasaan aku tadi nggak ngelawak sama sekali Kok kamu bisa ketawa sih aku masih enggak paham belum apa yang kamu katakan tadi," ujar citra polos dan masih gak mengerti apa yang dikatakan oleh bela tadi.

"Ih gimana sih jelasinnya sama kamu udah lahir nya kayak gitu yang terpenting aku nggak papa jadi kamu nggak usah panggilin guru agama untuk meruqiyah aku segala," tutur bela.

"Tapi aku itu masih ragu sama kamu sebenarnya sekarang ya lagi bicara sama aku itu beneran Bella atau jin sekolahan sih soalnya aku masih trauma sama kamunya tiba-tiba senyum senyum sendiri," ujar citra.

"Yaelah ini beneran aku bilang ya kali aku kemasukan hantu sekolahan ada-ada saja sih kamu lagian kan aku tadi udah bilang sama kamu kalau aku senyum senyum dan ketawa nggak jelas soalnya aku itu lagi ngetawain kamu yang tiba-tiba konyol hal itu membuat aku jadi tertawa," terang bela mencoba untuk tetap menjelaskan kepada Citra agar dia paham.

"Oh gitu, pantesan aja soalnya tadi kan kamu lagi kayak gini kok tiba-tiba bisa tertawa nggak jelas kayak gitu kan aku jadi takutnya orangnya kalau kamu kemasukan hantu sekolah," balas citra.

"Nggaklah mana bisa hantu sekolah ngerasukin aku yang ada dia malah takut sama aku kalau semisal dia ngerasukin kamu itu menurut aku bisa-bisa aja deh," ujar Bella sengaja mengetes apakah Citra itu penakut atau bukan.

"Eh apaan sih bel, nggaklah, mana aja amit-amit ya Allah jangan buat aku jadi takut kayak gitu dong bel," seru citra ketakutan.

"Oh ternyata kamu takut ya sama hantu," seru bela menahan tawanya karena melihat ekspresi wajah citra.

"Kata siapa? Nggak ya! Aku gak takut sama hantu kok, kan Manusia itu derajat nya lebih tinggi dari makhluk halus jadi buat apa takut sama mereka toh aku juga ada Allah SWT yang selalu ada untuk umatnya," balas bela.

"Beneran nih gak takut kamu sama hantu? Yakin kamu" Seru bela menggoda citra.

"Yakin lah," balas Citra berusaha menampakkan wajah meyakinkan bela agar percaya padahal sebenarnya dirinya itu sangat takut yang namanya hantu entah kenapa tapi dia pun juga nggak tahu hal itu.

"Coba deh lo lihat ke belakang kok kayaknya ada putih-putih apa sih gue jadi takut lihatnya," goda bela, dan sontak citra pun langsung berdiri dan mendekat ke arah bela untuk bersembunyi.

"Kamu ngapain ada di sini katanya tadi enggak takut sama hantu kenapa kamu malah mendekat kearah aku," ujar bela menahan tawanya.

"Ih Bella jangan gitu dong aku itu sebenernya takut sama hantu tadi aku pura-pura begitu supaya nggak diejek sama kamu," jelas citra.

"Wkwkwk maafin aku tadi aku juga bercanda sama kamu sebenarnya di belakang kamu nggak ada apa-apa kok tapi aku tadi cuman ngetes kamu doang," ujar Bella, sontak diterapkan sedikit kesal hasil dia pun lalu kembali ke bangku nya dengan perasaan yang dikit dong kalau karena sudah ditipu oleh Bella.

"Eh merajuk maafin aku lagian tadi cuman bercanda kok," seru bela meminta maaf kepada Citra.

"Lain kali kamu jangan gitu dong bercandanya nggak asik tahu lagian aku itu memang benar-benar takut sama hantu," ujar citra.

"Jangan sekali lagi aku minta maaf ya lagian kan kamu tadi juga bilang gak takut sama hantu makannya aku ngetes kamu kayak gitu ya udah deh sebagai tanda aku minta maaf sama kamu nanti aku traktir makan di kantin gimana?" Ucap bela. Dan Citra pun nampak berpikir sejenak.

"Udah jangan kelamaan mikir lagian kan jarang-jarang aku lahir kamu kesempatan nih jangan disia-siakan," ucap bela lagi.

"Yaudah deh kalau begitu," balas citra.

"Gitu dong, jadi dimaafkan kan?" Tanya bela memastikan.

"Iya," balas citra tersenyum.