Tangan pak Sanggara mengepal karena marah. Kekesalan dan amarah terlihat jelas diwajah dan juga tatapan mata pak Sanggara yang begitu tajam. Dia begitu kecewa kepada putra yang selama ini dia banggakan dan dia andalkan.
"Maksud papa apa? Datang kesini dan langsung mencaci maki aku!"
Rian tidak mengerti dengan apa yang papanya bicarakan
"Sebenarnya kamu anggap apa perusahaan ini? Apa kamu pernah sedikit saja menganggap kalau perusahaan ini penting bagimu? Apa kamu menganggap papa juga penting bagaimu?!"
Ayah Rian bertanya dengan sedikit berteriak karena marah.
Hatinya begejolak penuh emosi. Tangannya terus mengepal kuat. Dadanya terlihat naik turun berusaha menahan amarah, kemudian dia duduk disofa dan menundukkan kepala dengan wajah yang terlihat sedih
"Papa membangun perusahaan ini dari nol ketika papa masih muda. Tidak mudah untuk papa mendirikan perusahaan ini hingga dapat diakui oleh banyak kalangan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com