Cheva terus terbahak melihat Lian yang baru saja selesai menghubungi Diaz. Tangan mereka saling terpaut satu sama lain selama perjalanan. Sesekali Lian mencium tangan Cheva yang di genggamnya dengan erat.
"Apa kita langsung pulang kerumah kak Lian?"
Tanya Cheva menghilangkan hening di dalam mobil
"Eits bukan rumahku tapi rumah kita" Sanggah Lian memperbaiki pertanyaan kita
"Aku sudah mengatur semuanya untukmu. Besok, kita akan berkunjung kerumah mami dan papi" Lian berkata dengan sangat lembut dan senyum yang selalu mengembang
"Hubby, maafkan atas sikap papi ya. Pasti kamu merasa tidak nyaman dengan sikap papi itu"
Dengan nada bicara yang lembut dan manja Cheva meminta maaf pada Lian
"Tidak usah pikirkan itu. Aku mengerti betul sikap papimu. Papi mana yang akan rela melepas putri secantik dan semenggemaskan dirimu? Aku pun sepertinya tidak akan rela jika harus melepaskan kamu. Meskipun itu harus bersaing dengan papimu"
Cheva tersenyum mendengar jawaban dari Lian
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com