Azka membeliak dan berkata. "Bagus dong. Orang baik akan bertemu orang baik lagi biasanya."
Sayangnya ucapan Azka kali ini meleset. Hari ini bukan orang baik yang bertemu Sabrina juga Nazwa, melainkan orang berselimut iri dan dengki.
Sabrina hanya mengangguk dan melempar senyuman hangatnya.
Azka kembali dari ruang makan setelah memastikan bahwa isi kulkasnya kosong. Gegas ia mengambil tas dan kunci mobil yang tergeletak di atas nakas kemudian berjalan dan berkata pada mereka berdua.
"Aku akan kembali satu jam lagi setelah membeli isi kulkas!" ucapnya ramah.
Sabrina beranjak dari tempat duduknya kemudian menahan langkah Azka. "Tidak usah repot-repot, Mas! Aku bisa beli sendiri!"
Azka kembali mengukir senyuman. "Tidak apa-apa, tidak ada yang merasa repot. Jangan kuatir ya! Aku pergi sekarang. Kalian bereskan barang-barang, mandi, lalu istirahat," ucapnya terdengar sangat menyenangkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com