webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 95-Apartemen Azka

Azka membeliak dan berkata. "Bagus dong. Orang baik akan bertemu orang baik lagi biasanya."

Sayangnya ucapan Azka kali ini meleset. Hari ini bukan orang baik yang bertemu Sabrina juga Nazwa, melainkan orang berselimut iri dan dengki.

Sabrina hanya mengangguk dan melempar senyuman hangatnya.

Azka kembali dari ruang makan setelah memastikan bahwa isi kulkasnya kosong. Gegas ia mengambil tas dan kunci mobil yang tergeletak di atas nakas kemudian berjalan dan berkata pada mereka berdua.

"Aku akan kembali satu jam lagi setelah membeli isi kulkas!" ucapnya ramah.

Sabrina beranjak dari tempat duduknya kemudian menahan langkah Azka. "Tidak usah repot-repot, Mas! Aku bisa beli sendiri!"

Azka kembali mengukir senyuman. "Tidak apa-apa, tidak ada yang merasa repot. Jangan kuatir ya! Aku pergi sekarang. Kalian bereskan barang-barang, mandi, lalu istirahat," ucapnya terdengar sangat menyenangkan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com