webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 91-Galau

Sepanjang perjalanan pulang, Sabrina terus saja membungkam tak ada satu kata pun yang ia keluarkan.

Nazwa yang semakin dibuat penasaran mencoba menanyakan pada Azka mengenai hal ini. Lewat pesan di aplikasi berwarna hijau, Azka menjawab tak tahu mengenai hal ini.

Sampai saat mereka tiba di rumah, keadaan Sabrina masih sama dan hanya mengurung diri di kamar.

'Apa karena gosip tadi siang ya, membuat Sabrina semakin down?' gumam Nazwa bertanya pada dirinya sendiri.

Sementara Sabrina yang masih saja diam seribu bahasa, sampai ketika Azka yang datang saja Sabrina bagai sudah tertidur lelap wajahnya layu tak bersemangat sampai ia tertidur begitu lelap, Nazwa pun tak tega membangunkannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Azka pada Nazwa saat mereka telah duduk di kursi teras depan rumah Sabrina.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com