Azka mengingat-ngingat memori kemarin yang masih hangat di benaknya.
Sementara Pak Adam terlihat resah dan mulai curiga. Jika hari ini kurir pengantar kado baru saja tiba, lantas yang kemarin siapa? Kembali terbesit rasa curiga di benaknya. Diusapnya pelipis yang masih kebingungan.
"Memangnya kemarin ada siapa?" tanya Azka pada Pak Adam dengan tatapan nanar penuh selidik.
"Kemarin ada tamu katanya teman, Tuan. Bilangnya sama saya mau antar pesanan, Tuan Azka."
Pak Adam menjelaskn dengan detail, rasa curiga kian menggebu di pelupuk hatinya.
Namun, Azka seakan tak perduli dengan kecurigaan securitynya ia hanya mengangkat kedua alisnya dan membalikan badan dan melangkahkah kaki meninggalkan Pak Adam dalam kondisi kebingungannya.
Rona bahagia terpancar di wajah Azka saat kado ulang tahun untuk Bu Yeni sudah berada dalam genggamannya.
"Ini untuk, Mamah." Disodorkannya benda berbentuk kotak yang di bungkus kertas berwarna merah disertai bunga berwarna putih sebagai hiasannyan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com