webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 66-Menemukan Sabrina

Azka mengingat-ngingat memori kemarin yang masih hangat di benaknya.

Sementara Pak Adam terlihat resah dan mulai curiga. Jika hari ini kurir pengantar kado baru saja tiba, lantas yang kemarin siapa? Kembali terbesit rasa curiga di benaknya. Diusapnya pelipis yang masih kebingungan.

"Memangnya kemarin ada siapa?" tanya Azka pada Pak Adam dengan tatapan nanar penuh selidik.

"Kemarin ada tamu katanya teman, Tuan. Bilangnya sama saya mau antar pesanan, Tuan Azka."

Pak Adam menjelaskn dengan detail, rasa curiga kian menggebu di pelupuk hatinya.

Namun, Azka seakan tak perduli dengan kecurigaan securitynya ia hanya mengangkat kedua alisnya dan membalikan badan dan melangkahkah kaki meninggalkan Pak Adam dalam kondisi kebingungannya.

Rona bahagia terpancar di wajah Azka saat kado ulang tahun untuk Bu Yeni sudah berada dalam genggamannya.

"Ini untuk, Mamah." Disodorkannya benda berbentuk kotak yang di bungkus kertas berwarna merah disertai bunga berwarna putih sebagai hiasannyan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com