webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 60-Menegangkan

Semakin kesini semakin tidak nyaman, rasa canggung selalu menyelimuti pikiran Sabrina. Menunggu satu bulan rasanya bak setahun saja. Tak sabar rasanya ingin segera keluar dari rumah mewah setelah tiga bulan melewati hari-hari yang melelahkan.

"Sabrina, Nazwa!"

Suara yang awalnya selalu lembut memanggil kini berubah bak raungan singa. Menyeramkan dan membuat hati terketir itulah ungkapannya.

Tak mau membuat majikannya semakin tersulut emosi. Sabrina dan Nazwa bergegas memenuhi panggilan suara Bu Yeni.

"Iya, Bu!' jawab mereka serentak saat tiba di hadapan majikannya.

"Duduk!" titah Bu Yeni dengan tatapan sinis. Ditaikkannya sebelah kaki kemudian berpangku tangan.

Tanpa bantahan, kedua asisten rumah tangga itu duduk dengan raut wajah gelisah.

"Ini gaji kalian di bulan ketiga."

Bu Yeni menyodorkan dua amplop berwarna coklat yang ia berikan pada Sabrina dan Nazwa.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com