Resah dan gelisah nampak terlihat jelas di wajah Azka. Bukan karena ia hendak di jodohkan. Ia gelisah karena tak bisa menghubungi Sabrina semalaman ini. Sampai Azka harus bangun terlambat karena tidur terlalu larut malam.
Saat ia mulai membuka kelopak mata. Terasa sekali cahaya panas yang di pancarkan sang mentari yang menembus jendela kamarnya.
Segera ia melirik benda bundar yang menempel di dinding kamarnya, waktu menunjukan pukul 9 pagi. Azka terperanjak setelah menyadari ia akan terlambat masuk kantor.
Gegas ia berlari ke kamar mandi guna membersihkan badannya. Bisa-bisanya ia bangun terlambat, sementara hari ini ada meeting bersama cliant di kantornya.
Azka berlari menuju lantai satu rumahnya menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Sedikit lagi hendak sampai, sial, untuk yang pertama kali dalam hidupnya ia harus tersandung kakinya sendiri. Secara spontan ia harus terjatuh pada wanita yang secara bersamaan lewat di depannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com