webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 36-Rayuan

Reyno begitu antusias menerima ajakan Juna untuk memastikan jika Sabrina memang benar berada di dekat kediaman temannya.

Namun, ia harus sedikit bersabar melihat hari sudah menjelang sore dan mentari sudah berada di upuk barat menandakan tak lama lagi akan tenggelam, rasanya tidak mungkin penyelidikan ini harus di lanjutkan sekarang.

"Kita lanjut lusa saja ya, Ren!" ucap Juna sambil melihat benda bundar berwarna perak yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Oke, Jun. Kabarin kalo sudah ada waktu lagi! Dan untuk hari ini, aku ucapkan terima kasih banyak atas waktu dan informasinya ya!" jawab Reyno seraya menyodorkan telapak tangan dan mereka berjabat tangan sebagai tanda pamitan.

Perbincangan sore ini berakhir dengan informasi yang cukup melegakan perasaan Reyno. Teka-tekinya selama ini tak lama lagi akan terungkap.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com