"Mas kok jalannya pelan sih, kamu masih lelah dengan permainan tadi," tanya Sabrina saat ia merasa kalau mobil Azka melaju dengan pelan.
"Lelah dari mananya, badanku malah kebih fresh dan fit kok," jawab Azka dengan yakinnya.
"Terus kenapa pelan gini sih nyetir mobilnya. Udah tahu kita terlambat begini," cicit Sabrina.
"Sengaja sayang. Kamu kan sedang hamil. Jadi tidak boleh kencang-kencang. Lagi pula kamu pasti lemas karena permainan tadi kan," goda Azka pada Sabrina tersenyum-senyum.
"Apaan. Kamu kali yang lemas." Sabrima mengejek.
"Eh jangan salah, bisa dibuktikan nanti malam lanjur ronde ke dua," tantang Azka.
"Ah jangan dong! Aku kan cape," tolak Sabrina merengek manja.
"Nah kan ketahuan siapa yang lemas," ejek Azka sambil menepuk-nepuk paha Sabrina dengan tangan kirinya.
Sabrina hanya tersenyum tipis tersipu malu. Ia memang merasa tak kuat jika harus bermain untuk yang kedua kalinya malam nanti.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com