webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 217-Mencari Sabrina

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya kendaraan roda empat milik Cantika kini sudah sampai di depan kediaman Bramantio. Dengan perasaan lesu Sabrina berjalan keluar dari kendaraan Cantika. Ia berjalan bersama Cantika masuk ke dalam rumah Bramantio yang di sambut terperangah oleh Mesya.

"Sabrina!" Mesya menyapanya dengan raut wajah terkejut. Setelah perseteruan panjang antara Sabrina dan Cantika tentu Mesya dibuat tertegun saat melihat keduanya berjalan seiringan masuk ke dalam rumah dengan saling berdampingan.

"Kak Sabrina sedang ingin main ke sini, Bu. Kami tidak sengaja bertemu di dalan kemudian aku bawa Kak Sabrina kemarin karena memang sudah lama tidak main ke sini bukan," ucap Cantika beralasan. Ia berusaha menyembunyikan kenyataan agar rencananya berjalan lancar.

Beruntung Bramantio belum pulang ke rumah, jadi Cantika bisa leluasa mengatur siasat.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com