webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 213-Lipstik

Sore hari tiba saat benda bundar di dinding rumah Assegaf menunjukan pukul empat sore. Berkali-kali Sabrina menengok benda penunjuk waktu itu namun Azka belum juga pulang dari kantornya. Sabrian semakin dibuat resah, ia tampak memainkan kedua telapak tangannya yang saling beradu.

"Kenapa belum pulang juga?" resah Sabrina yang berdiri sendirian di ruang tengah karena mertuanya tengah membersihakn tubuh di kamar mandi setelah pulang dari toko satu jam yang lalu.

Ia kemudian berjalan ke depan menuju teras rumah. Sabrina ingin memastikan kepulangan suaminya yang sudah sore ini. Tak biasanya memang dan ini merupakan kali pertama Azka pulang terlambat setelah mereka menikah, terlebih di tengah keresahan yang terjadi di hati Sabrina saat ini.

Kini Sabrina sudah berdiri di depan pintu, di luar kediaman Assegaf. Ia berdiri cukup lama karena Sabrina enggan untuk masuk ke dalam rumah dengan hati yang was-was.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com