Sebuah pesan gambar diterima Sabrina yang dikirim oleh nomor baru, nomor yang tak dikenali Sabrina. Tiba-tiba lututnya merasa lemas setelah melihatnya.
Gambar yang menampilkan Nazwa tengah memeluk Azka di kantor, terlihat jelas oleh mata Sabrina. Namun, ia merasa ragu dengan kebenaran gambar itu.
'Apa ini photo asli?' batin Sabrina tampak meragukan keabsahan gambar yang membuat hatinya terasa panas itu.
Dengan dada yang bergetar, tatapan Sabrina tampak tak fokus. Pikirannya buyar, sementara perasaannya ikut resah. Sepertinya ia memang harus membuktikan mengenai poto itu, karena bisa jadi itu adalah settingan oleh orang yang iri terhadap keluarganya.
"Kok masih di situ, Rin? Sarapannya sudah siap belum?" tanya Azka.
Mendengar suara Azka yang baru saja keluar dari kamar mandi, seketika Sabrina terkejut. Dengan tatapan yang tegang, gegas Sabrina memasukan ponselnya ke dalam saku baju guna menyembunyikan sesuatu yang membuat pikirannya kacau.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com