webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 195-Tidak sesuai ekspektasi

Setelah saling bersalaman dan bercengkrama, mereka kembali duduk di kursi yang telah disiapkan Bramantio.

"Aku kaget loh, Bu. Saat Reyno bilang Ayah mau ngajak dinner. Kok tumben-tumbennya. Tapi aku langsung mau karena kita sudah lama tidak pernah dinner bersama di luar," ucap Cantika sedaya duduk pada kursinya.

"Oh iya, kok milih tempatnya yang besar begini, Yah. Bukankah kita hanya berempat?" sambung Cantika dengan bertanya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan merasa heran karena tempatnya tampak luas seperti untuk dinner keluarga besar.

"Iya, Cantika. Ayah sengaja memilih tempat yang luas karena Ayah juga mengundang Sabrina dan suaminya." Bramantio menimpali. Ia begitu santainya menjawab pertanyaan Cantika.

Namun berbeda dengan ayahnya, Cantika nampak terkejut mendengar jawabannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com