webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 194-Dinner

Sabrina tetap dengan keinginannya untuk makan opor ayam yang telah ia sajikan di meja makan.

"Iya, iya deh terserah kamu. Oh iya mana, Mamah. Apakah sudah makan." Azka bertanya seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari keberadaan mamahnya. Ia terlihat santai dan tak lagi khawatir tatkala Bu Yeni tak ada dalam pandangannya karena keadaan sudah tak seperti kemarin.

"Sepertinya ada di kamar, tadi kata Mamah mau mandi dulu."

Di waktu yang bersamaan saat mereka mempertanyakan Bu Yeni, keluarlah wanita paruh baya itu dari dalam kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu.

"Nah kan panjang umurnya!" ucap Sabrina.

"Kenapa?" Bu Yeni tampak merasa aneh menatap anak dan menantunya.

"Tidak ada apa-apa, Mah. Makan bersama dulu yu, Mah!" ajak Azka seraya menarik kursi yang ada di sebelahnya mempersilahkan agar Bu Yeni segera duduk di kursi makan.

"Ayo!" sambut wanita paruh baya itu dengan raut wajah semringah.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com