webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 166-Selembar surat

'Tidak salah lagi, itu adalah anak dari hasil perselikuhan Papah dengan wanita jalang itu. Jika harus kembali mengingat masa lalu itu. Aku bahkan tak sudi mengikuti perintah Papah untuk meminta maaf! Aku yang jelas-jelas tesakiti mengapa aku yang harus minta maaf!' batin Bu Yeni. Emosinya kembali tersulut saat diingatkan kembali dengan anak hasil perselingkuhan itu, seorang anak remaja yang saat itu menangisi vonis Sindi kala itu.

Bibirnya mengerut kembali murka, ia mengurungkan niatnya untuk mencari kuburan Sindi karena ungkapan maaf itu merubah kembali hatinya menjadi benci.

"Tidak apa-apa jika kamu tidak mengetahui kuburan wanita itu. Mamah membatalkan niat dan tidak jadi mencari kuburannya."

Setelah berbicara, Bu Yeni kemudian beranjak dari tempat duduknya. Ia kemudian keluar dari kamarnya karena menghindar dari Sabrina dan tak ingin lagi membahas wanita itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com