"Ada apa, Rin. Mengapa kamu berubah pikiran?" tanya Azka saat mereka sudah keluar dari ruangan Sindi.
Langkah Sabrina terhenti sejenak. "Tidak ada waktu, Mas. Kita harus segera pulang sekarang juga. Akan aku jelaslan nanti!" pinta Sabrina dengan nada bicara yang tergesa-gesa.
Azka terlihat aneh dengan sikap istrinya. Dia menyangka jika Sabrina memang sudah berubah pikiran dan mengurungkan niatnya untuk bercerita jujur pada temannya.
Tanpa lagi bertanya, Azka hanya mengikuti langkah Sabrina dengan sebelah tangan yang dikepal istrinya.
Sementara Samudra yang mengintai dari balik dinding di dekat kamar Sindi, ia menyeringai sinis menatap kepergian Sabrina dari kamar ibunya.
"Brengsek! Sabrina mencoba main-main denganku!" geram Samudra saat Sabrina dan Azka sudah menghilang dari pandangannya. Gegas ia kembali masuk ke kamar ibunya untuk memastikan kondisi Sindi dan memastikan apa saja yang telah Sabrina katakan pada ibunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com