Sabrina kemudian memberikan telepon rumah itu pada Azka.
"Mas, orang ini ingin berbicara denganmu."
Azka kemudian beranjak dari sofa, ia mengambil telepon yang disodorkan Sabrina padanya.
"Ada apa?" tanya Azka saat ia sudah mendekatkan batang telepon ke telinganya.
"Azka Purnama, jangan pernah main-main dengan saya!" Suara yang terdengar sangat tak biasa di telinga Azka.
"Siapa anda? Apa maksud anda?" Azka bertanya-tanya dengan pemilik suara di sambungan teleponnya.
"Anda tidak perlu tahu siapa saya, yang pasti saya tekankan pada anda, untuk segera mencabut laporan kasus penculikan itu jika anda tidak mau melihat kematian ibu anda!" ancam seseorang di ujung sambungan teleponnya. Siaranya tampak asing dan Azka tak dapat mengenalinya.
"Dimana ibu saya? Saya yakin ada Samudra di balik ancaman ini," sergah Azka dengan rahang terlihat mengeras tersulut emosi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com