webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 143-Dimana Bu Yeni?

Azka tampak tersendat, ia mengeluarkan suara batuk yang terdengar keras dan berlangsung selama beberapa detik.

Dengan cepat, Sabrina mengambil segelas air mineral kemudian meminumkannya pada Azka.

"Minum dulu, Mas!" titah Sabrina seraya menyodorkan segelas air mineral ke mulut suaminya.

Azka kembali meneguk air yang Sabrina berikan kemudian batuknya reda setelah air itu berhasil masuk dan melewati tenggorokannya yang terasa kering.

"Mas, kamu jangan banyak bicara dulu." Sabrina merasa semakin perhatian.

"Tidak, Rin. Apakah sarapan yang aku makan tadi adalah makanan semalam?" tanya Azka dia tampak penasaran dengan pandangan yang terlihat cemas.

"Tentu tidak, Mas. Itu makanan tadi pagi yang diantar pegawai rumah sakit dan makanan yang sebelumnya ya diambil kembali oleh pegawai yang tadi. Kamu kenapa cemas?" jelas Sabrina kemudian berbalik tanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com